Puluhan tahun mengidap tumor ganas tak menyurutkan semangat Slamet untuk mengais nafkah bagi keluarganya. Warga asal Terongan, Jombang itu terus semangat berjualan jas hujan. Dia rela bolak-balik Jombang, Gresik, Surabaya demi meraup rupiah.
"Setiap hari pulang pergi dari Jombang jualan jas hujan, yang penting halal dan bisa menghidupi keluarga," beber Slamet kepada detikJatim di halaman Pemkab Gresik, Selasa (13/12/2022).
Slamet menceritakan sudah puluhan tahun menderita penyakit tumor. Ia tak menampik kondisi matanya membuat banyak orang takut. Guna menyiasatinya, pria berusia 65 tahun itu menutup sebagian wajahnya dengan perban. Tumor ganas itu sudah menggerogoti wajah Slamet hingga berlubang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mohon maaf, ini saya tutup perban biar orang yang lihat nggak jijik. Mata satunya sudah nggak ada, tinggal satu mata ini," tutur Slamet.
Keterbatasan biaya membuat bapak satu anak ini hanya bisa menahan rasa sakit tumor. Namun, tekad untuk terus menafkahi keluarga membuat Slamet terus bertahan.
"Ya sakit, tapi mau kerja apalagi saya. Di tempat saya sepi orang, sudah banyak yang jualan gini. Jadi saya berpindah-pindah tempat," kata Slamet.
Slamet tampak gigih menawarkan jas hujan kepada para kepala desa di halaman Pemkab Gresik. Saat itu ia melihat banyak orang berkerumun di halaman kantor Bupati Gresik. Ratusan kepala desa itu akan menerima motor dinas baru.
"Biasanya saya jualan di lampu merah atau alun-alun, yang penting ramai orang. Ini tadi pas lewat banyak orang jadi mampir ke sini," ucap Slamet.
Dari ratusan lurah dan kepala desa, hanya satu orang yang membeli jas hujan miliknya. Namun, Slamet sudah bersyukur dan tak mudah berputus asa.
"Tadi dibeli satu, alhamdulillah. Tadi bawa sepuluh, masih sisa sembilan, yang penting laku," ucapnya sembari mengusap keringat yang mengucur di pelipisnya.
Lantaran tak ada yang membeli sisa jas hujan daganganya, Slamet pun lesu meninggalkan halaman Kantor Bupati Gresik menuju motornya. Namun, saat merapikan dagangannya, salah satu pegawai Pemkab Gresik memborong semua jas hujan miliknya.
"Sisa sembilan pak, harganya Rp 75 ribu," kata Slamet kepada pegawai Pemkab Gresik tersebut.
Pegawai Pemkab Gresik bernama Tresno Yadi itu pun membeli semua jas hujan yang tersisa.Dia mengaku diperintah Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
"Kami borong semua. Perintah bapak (bupati Gresik) untuk membeli, karena kasihan dari tadi menawarkan tidak ada yang beli," kata Yadi singkat.
(fat/dte)