Ratusan Warga Zona Merah Erupsi Semeru Masih Bertahan di Pengungsian

Ratusan Warga Zona Merah Erupsi Semeru Masih Bertahan di Pengungsian

Denza Perdana - detikJatim
Sabtu, 10 Des 2022 17:54 WIB
Pengungsi Semeru yang masih bertahan di posko
Dok. Pengungsi Semeru yang masih bertahan di posko (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Status aktivitas Gunung Semeru diturunkan dari Awas (Level IV) menjadi Siaga (Level III) mulai Jumat (9/12) siang pukul 12.00 WIB. Masih ada ratusan warga yang tinggal di zona merah erupsi yang mengungsi.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Lumajang hingga Jumat malam, masih ada 312 warga di 6 titik pengungsian. Terbanyak di Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

"Untuk hari ini belum terupdate. Data kemarin masih ada 312 orang yang berada di 6 titik pengungsian," kata Petugas Pusdalops BPBD Lumajang Ayon ketika dihubungi detikJatim, Sabtu (10/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayon menyebutkan bahwa sebagian besar pengungsi yang masih bertahan di pengungsian adalah warga yang tinggal di kawasan zona merah erupsi Semeru. Salah satunya dari Dusun Kajar Kuning.

"Iya, dari zona merah. Dari Dusun Kajar Kuning, ada juga yang terdata sebagai warga dari Desa Supit Urang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kajar Kuning adalah salah satu Dusun di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro yang menjadi lokasi paling parah terdampak erupsi Semeru pada 4 Desember 2022.

Sedangkan Desa Supit Urang merupakan lokasi terdekat dengan aliran lahar dingin Semeru. Sejumlah dusun paling terdampak di desa itu adalah Curah Kobokan, Gumukmas, dan Sumbersari.

Salah satu pengungsi warga Desa Sumber Wuluh, Mistar mengaku tidak berani pulang ke rumahnya. Terutama karena rumahnya dilewati aliran lahar dingin Semeru yang sewaktu-waktu bisa terjadi apalagi bila terjadi hujan intensitas tinggi.

"Kalau begini terus nggak berani pulang, takut nanti malam hujan besar ada lava lagi. Saya sudah 6 hari di sini mulai Senin (4/12)," katanya ketika ditemui detikJatim di pengungsian Balai Desa Penanggal, Candipuro.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq memastikan bahwa masa tanggap darurat masih berlangsung hingga 17 Desember mendatang. Meski demikian pihaknya sudah mulai mengelola pengungsian mengizinkan warga pulang ke rumah masing-masing secara bertahap.

"Pengelolaan pengungsian dilakukan tahapannya untuk mulai kembali ke tempat tinggal masing masing. Terutama warga yang sudah mendapat hunian relokasi atau hunian tetap. Kami akan arahkan kepada mereka kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads