Semeru Luncurkan Awan Panas Lagi, Hujan Abu Pekat Landa Desa Supit Urang

Semeru Luncurkan Awan Panas Lagi, Hujan Abu Pekat Landa Desa Supit Urang

Denza Perdana - detikJatim
Jumat, 09 Des 2022 01:04 WIB
Penampakan Semeru Jumat (9/12) dini hari usai erupsi dan hujan abu
Penampakan Semeru Jumat (9/12) dini hari usai erupsi dan hujan abu. (Foto: Istimewa/Gun Irannala)
Lumajang -

Hujan abu melanda kawasan sekitar Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang usai Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG). Peristiwa itu terjadi Kamis (8/12) malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Anggota Senior Tim Rescue Ikatan Remaja Anti Narkotika Pecinta Alam (Irannala) yang akrab disapa Gun menceritakan bahwa sekitar pukul 19.30 WIB Semeru kembali erupsi mengeluarkan APG. Dirinya sendiri saat itu berada di lokasi pemantauan yang cukup dekat.

"Tadi kebetulan kami siaga di lokasi yang cukup dekat. Sekitar 7 atau 9 kilometer dengan Jonggring Saloka (kawah Semeru). Tadi sempat erupsi jam 19.30 WIB. Kami sedang pemantauan visual (secara langsung)," ujarnya kepada detikJatim, Jumat (9/12/2022) dini hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat erupsi itu timnya mendengar letupan dari puncak Semeru. Ia bersama timnya pun segera turun dari lokasi pemantauan tersebut diikuti cuaca mendung yang sempat menyulitkan pantauan ke puncak Semeru.

"Setelah ada letupan kami bergeser turun bersamaan awan mendung. Sekitar jam 20.30 WIB mulai hujan. Jadi hujan itu deras, berhenti, deras, berhenti. Sampai beberapa kali. Nah kebetulan di jalur lava itu masih ada sisa endapan vulkanik, akhirnya mudal, jadi hujan abu," katanya.

ADVERTISEMENT

Dalam video yang dia bagikan, hujan abu terlihat sangat pekat. Menurut Gun, hujan abu itu hanya sampai di beberapa dusun terdekat dengan puncak Semeru. Seperti di Kampung Renteng dan Kajar Kuning di Desa Sumber Wuluh, Candipuro.

Sementara lokasi paling pekat terdampak hujan abu tempat dirinya dan timnya berada yakni di kawasan Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo. Dia memastikan bahwa hujan abu itu tidak sampai ke dusun yang ada di Desa Penanggal, Candipuro, tempat pengungsian berada.

"Paling parah terdampak hujan abu di Supit Urang, desa tertinggi dekat puncak semeru. Hujan abu tidak sampai ke Penanggal," katanya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads