Detik-detik ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar diungkap Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Suntana. Pelaku diketahui menerobos masuk ke Polsek Astana Anyar saat apel pagi.
Suntana menjelaskan, bom bunuh diri itu melada pada pukul 08.00. Awalnya pelaku menerobos masuk ke Polsek Astana Anyar kemudian memaksa mendekati anggota polisi. Saat itu, polisi sedang menggelar apel pagi.
"Kita berada di dekat TKP beberapa meter dari Polsek Astana Anyar yang tadi pagi tepat pukul 08.00 WIB telah terjadi sebuah ledakan di dalam Mako Polsek saat anggota sedang melakukan apel pagi pelaku berada di dalam dan memaksa untuk mendekati anggota kita yang sedang apel," ucap Suntana seperti dikutip dari detikJabar, Rabu (7/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi yang berjaga sebenarnya sempat menahan pelaku. Namun setelah itu pelaku justru terus memaksa mendekati anggota. Pelaku juga mengacungkan sebilah pisau sebelum terjadi ledakan.
"Lalu ditahan oleh beberapa anggota untuk tidak mendekat, pelaku tetap berkehendak untuk mendekati anggota dan mengacungkan sebuah pisau, tiba-tiba terjadi ledakan," jelasnya.
Bom bunuh diri itu mengakibatkan seorang polisi gugur. Selain itu, banyak polisi yang terluka.
"Akibat ledakan itu 11 orang menjadi korban terdiri dari 10 anggota polisi, satunya anggota meninggal dunia atas nama Sofyan, 9 masih dalam kategori luka-luka diakibatkan pecahan serpihan ledakan tersebut," ungkap Suntana.
Selain itu, juga ada warga sipil yang terkena serpihan bom. Kebetulan dia sedang berjalan di depan Polsek Astana Anyar saat ledakan terjadi.
"Satu warga atas nama Ibu Nurhasanah itu mengalami luka ringan yang pada saat kejadian Ibu tersebut sedang jalan melewati Polsek Astana Anyar," ujarnya.
(fat/dte)