Video penampakan buaya di perairan pelabuhan Gresik ternyata hoaks. Penampakan buaya itu ternyata ada di Balikpapan, Kalimantan Timur. Video tersebut, pertama kali diunggah oleh akun Lintas_Balikpapan di Instagram.
Usai viral jika buaya tersebut berlokasi di Gresik, sang pemilik akun Lintas_Balikpapan pun memberikan klarifikasinya. Pemilik akun pun memperbolehkan jika klarifikasi tersebut dikutip detikJatim.
"Iya itu di Balikpapan. Kebetulan saya yang pertama posting, buaya ini muncul di pelabuhan Jetti PT KRN (Balikpapan) tepatnya di Pulau Balang (KM 13). Di lokasi ini memang menjadi spot para pemancing dan sudah dikenal masyarakat (termasuk YouTuber). Kemunculan buaya tersebut bukan kali pertama, melainkan sudah sering, sehingga warga sekitar dan pemancing tidak heran lagi. Postingan mimin ini untuk kewaspadaan bagi yang belum mengetahui terutama pemancing pemula. Sebab buaya di Kalimantan cukup agresif dan cukup banyak memakan korban," tulisnya memberikan klarifikasi terkait buaya viral tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Sumpena, Plh Kepala Bidang KSDA Wilayah II Gresik membenarkan jika akun tersebut merupakan pengunggah video buaya pertama kali. Dari informasi yang ia kumpulkan, sebanyak tujuh akun mengupload video tersebut dengan keterangan berbeda.
"Tapi yang di Balikpapan itu upload tanggal 3 Desember 2022. Lainnya setelah itu. Jadi besar kemungkinan buaya tersebut berada di sana," kata Sumpena, kepada detikJatim, Selasa (6/12/2022).
Meski tidak bisa memastikan keberadaan buaya muara itu, BKSDA Gresik memastikan jika buaya tersebut bukan di perairan Gresik. Sebab, setelah melakukan penyusuran di beberapa perairan, buaya tersebut tidak ditemukan.
"Kita nggak tau pastinya dimana. Tapi, dari hasil penelusuran tim lapangan kita di 4 pelabuhan Gresik (Wilmar, Petro, Pelindo, Semen) dan penggalian informasi ke syahbandar, pekerja pelabuhan tidak, buaya yang dimaksud tidak ditemukan. Bahkan tidak ada yang pernah melihatnya," kata Sumpena.
Untuk itu, lanjut Sumpena, pihaknya berharap masyarakat harus bijak dalam memberikan atau sebelum menyebarkan informasi. Sebab, informasi yang disajikan akan berdampak bisa meresahkan masyarakat. Meski demikian, pihaknya tetap akan responsif terkait informasi apapun yang diberikan masyarakat.
"Ada yang bilang di Bawean ada yg bilang di Gresik. Terbaru ada yang bilang di Bali. Saya minta kepada masyarakat juga harus bijak menyikapi kebenaran video dimaksud. Harus dicek dulu jangan sampai menimbulkan keresahan. Tapi kita tetap akan responsif terkait informasi dari masyrakat," tutup Sumpena.
(dpe/iwd)