Staf Kecamatan Bantah Dorong Santri Ponpes saat Evakuasi dari Erupsi Semeru

Staf Kecamatan Bantah Dorong Santri Ponpes saat Evakuasi dari Erupsi Semeru

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Selasa, 06 Des 2022 19:31 WIB
Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Barokah Al-Hidayah, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang
Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Barokah Al-Hidayah masih tetap ada aktivitas meski sebagian besar penduduk di sana sudah mengungsi akibat erupsi Semeru. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Lumajang -

Staf Kecamatan Pronojiwo membantah adanya upaya tarik dan dorong saat mengevakuasi Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Barokah Al-Hidayah di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang. Sebelumnya pihak ponpes menyebut sikap petugas kurang baik saat evakuasi erupsi Semeru.

"Saya saat itu ikut datang ke sana untuk evakuasi. Tidak ada (dorong dan tarikan), kami beri imbauan, tidak ada tarikan dan nggak ada dorongan," tegas staf Kecamatan Pronojiwo, Mugani kepada detikJatim, Selasa (6/12/2022).

Mugani menyampaikan bahwa kedatangan petugas gabungan dari TNI-Polri, perangkat kecamatan, dan relawan ke ponpes tersebut untuk mengajak penghuni di sana agar segera mengungsi. Pasalnya, saat itu Gunung Semeru erupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi diminta untuk diimbau keluar dari sana, karena keadaan situasi Gunung Semeru erupsi. Itu semua warga harus keluar agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi, mengingat ponpes itu masuk zona merah," kata dia.

Dia tidak memungkiri perdebatan memang sempat terjadi karena pendiri ponpes menolak ajakan dari petugas gabungan untuk mengungsi. Setelah perdebatan dan mendapatkan penolakan, petugas pun meninggalkan lokasi.

ADVERTISEMENT

"Memang kemarin waktu evakuasi, pimpinan pondok sempat menolak. Dia juga kurang harmonis dengan lingkungannya. Meski ada didirikan pondok, tapi di dalam tidak ada santri, hanya orang-orang berobat," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kholid salah satu santri ponpes Nurul Barokah Al-Hidayah mengaku mendapatkan perlakuan tidak baik dari petugas gabungan. Dirinya ditarik dan didorong oleh salah satu petugas saat peristiwa tersebut.

"Saya itu banyak petugas datang. Melihat itu teman-teman (santri) lari ke belakang. Terus saya ditarik sama tentara terus didorong sampai jatuh. Saat itu saya bilang kalau ngejak ngungsi ojok koyok ngene (ngajak mengungsi jangan seperti ini)," ujar Kholid, Senin (5/12).




(fat/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads