Mengantisipasi bentrok antarperuguruan silat, berbagai cara dilakukan kepolisian Nganjuk. Puluhan pesilat di Kecamatan Lengkong Nganjuk, siap menjaga suasana kondusif tanpa ada perselisihan.
Jajaran Polsek Lengkong mengumpulkan para pimpinan pesilat di tingkat ranting untuk mengedepankan komunikasi.
"Pentingnya keterbukaan dengan komunikasi saling informasi dan koordinasi dengan sesama pesilat serta Bhabinkamtibmas," ujar Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson kepada wartawan, Selasa (6/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara rutin, kata Boy, pihaknya memerintahkan semua kapolsek menerapkan komunikasi. Semua Bhabinkamtibmas dikerahkan untuk berbaur dengan masyarakat.
"Hari ini kita pantau kegiatan Polsek Lengkong telah mengumpulkan para pimpinan pesilat di tingkat ranting untuk mengajak komunikasi semua antar anggota perguruan pesilat yang berbeda," katanya.
Sementara Kapolsek Lengkong AKP Roni Andreas, menyebut kegiatan pengumpulan pimpinan antarpesilat dikemas dalam program Sowan dan Komunikasi Perguruan (Sokoguru). Polisi juga mengajak TNI dan instansi pemerintah.
"Pentingnya keterbukaan dengan informasi dan koordinasi jika ada permasalahan yang melibatkan anggota perguruan pencak silat kita utamakan," papar Roni.
"Supaya tidak sampai meluas konflik ke mana-mana sehingga membuat situasi kurang kondusif dan mengganggu kepentingan umum," imbuh Roni.
Sementara salah satu praktisi perguruan pesilat, Heri Setyo, sangat mendukung program Sokoguru yang dilaksanakan Polsek Lengkong. Pihaknya berjanji akan selalu berkoordinasi dengan pengurus IPSI Kecamatan Lengkong dan polsek jika sampai terjadi permasalahan.
"Kami praktisi pencak silat tidak ingin di stigma sebagai biang onar di lingkungan karena bukan itu tujuan kami mempelajari seni beladiri," tandas Heri.
(fat/fat)