Empat Masjid di Banyuwangi Masuk Nominasi 'Masjid Award Jatim 2022'

Empat Masjid di Banyuwangi Masuk Nominasi 'Masjid Award Jatim 2022'

Ardian Fanani - detikJatim
Selasa, 06 Des 2022 04:03 WIB
4 masjid di banyuwangi jadi nominasi  Masjid Award 2022
4 masjid di banyuwangi jadi nominasi 'Masjid Award 2022 (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi -

Sebanyak 4 masjid di Banyuwangi menjadi nominasi 'Masjid Award 2022'. Empat masjid itu merupakan masjid ikonik di Kabupaten paling ujung Timur Pulau Jawa ini.

Empat masjid itu telah dikunjungi oleh tim asesor Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Timur. Mereka adalah Khoirur Roziqin dan Syahril.

Empat masjid di Banyuwangi itu antara lain, Masjid al-Ma'ruf, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro; Masjid Kyai Shaleh, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi; Masjid Besar Baiturrahim, Kecamatan Rogojampi; dan terakhir Masjid at-Taqwa, Kecamatan Muncar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi Mikoyanto Sekretaris Pimpinan Daerah (PD) DMI Kabupaten Banyuwangi mengatakan, empat masjid itu masuk nominasi dalam Masjid Award 2022.

"Tim asesor di Masjid al-Ma'ruf terlihat meninjau beberapa titik penting yang menjadi penunjang kenyamanan aktivitas saat jamaah. Seperti kebersihan toilet, kenyamanan dan kualitas audio masjid, kenyamanan sirkulasi udara, perpustakaan, sampai pada pengecekan kebersihan karpet untuk ibadah," terang Andi kepada wartawan, Senin (5/12/2022).

ADVERTISEMENT

Tak hanya masjid modern, masjid bersejarah pun juga menjadi nominasi dan turut serta dalam ajang yang digelar oleh DMI Provinsi Jatim.

"Di Masjid Kyai Shaleh, Lateng. Di masjid yang penuh sejarah perjuangan ini, tim asesor juga mengecek kebersihan di sudut-sudut masjid. Termasuk meninjau Makam Kyai Shaleh yang berada di sisi sebelah selatan masjid," ujarnya.

Ditambahkan oleh Ketua PD DMI Kabupaten Banyuwangi Fathur Rahman, secara umum masjid yang dinilai setidaknya telah bersertifikat wakaf, SK kepengurusan diketahui PD DMI Kabupaten Banyuwangi, memiliki unit usaha, kegiatan PHBI dan sosial disertai dengan dokumentasi kegiatan.

"Selain itu, laporan keuangan masjid harus transparan sehingga masyarakat dengan mudah dapat mengetahui pemasukan dan pengeluaran masjid. Setiap kegiatan rapat disertai undangan, daftar hadir, notulen dan dokumentasi pada ranah administrasinya," kata Fathur.

Ditambah dalam era digitalisasi sekarang ini, masjid juga diharapkan memiliki medsos. Sehingga setiap kegiatan dalam masjid dapat diakses dengan mudah oleh umat dan masyarakat.

"Masjid Award 2022 ini diharapkan dapat menambah pengetahuan takmir masjid dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada jamaah dan masyarakat," sebut Fathur.

"Serta fungsi masjid bisa lebih dimaksimalkan kembali, selain tempat bersujud (Sholat) dan beribadah, bisa juga untuk proses belajar dan mengajar keagamaan atau mengaji dalam rangka menambah wawasan keagamaan. Juga, banyak hal yang bisa direalisasikan melalui masjid untuk tujuan kemaslahatan umat secara luas," pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads