Sebuah video menunjukkan terjadinya penolakan evakuasi oleh pengurus pondok pesantren di Lumajang saat terjadinya erupsi Gunung Semeru viral. Pihak ponpes menyatakan mereka menolak karena menganggap erupsi tidak berbahaya.
"Saya melihat itu tidak berbahaya. Cuma masalah asap," ujar Ustaz Nur Holis, pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Nurul Barokah Al-Hidayah ketika ditemui detikJatim di ponpes yang dia dirikan, Senin (5/12/2022).
Seperti diketahui hari itu Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur mencapai 13 kilometer. Atas peristiwa itu PVMBG Badan Geologi menaikkan status aktivitas Gunung Semeru dari Siaga/Level III menjadi Awas/Level IV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan dalam video yang beredar viral, Ponpes Nurul Barokah Al-Hidayah yang dipimpin Nur Holis berada di Desa Supit Urang, Pronojiwo, Lumajang. Lokasinya termasuk dalam zona merah erupsi Semeru yang hari itu diimbau oleh pemerintah agar dikosongkan.
Namun, ketika didatangi sejumlah relawan dan petugas gabungan TNI-Polri, Nur Holis tetap menolak. Saat di video dirinya tidak menjelaskan lebih detail mengapa dirinya menolak. Dia hanya menegaskan bahwa apa yang ada di ponpes itu adalah tanggung jawabnya. Kepada detikJatim Nur Holis pun menyampaikan alasan sebenarnya.
"Saya lihat di sini lava tidak ada. Itu alasan saya," katanya.
Di luar alasan itu sebelumnya dia juga menyebutkan bahwa dirinya menolak dievakuasi karena menurutnya sikap para petugas gabungan kurang baik.
Dia juga menyampaikan dugaan adanya unsur pemaksaan oleh petugas gabungan saat hendak mengajak warga Ponpes pergi ke tempat pengungsian.
"Di video saya dibilang menolak (mengungsi), ya saya menolak kalau pakai kekerasan. Santri saya ditekan dan didorong-dorong, lah itu saya nggak suka," ujarnya.
Ada 2 video yang menunjukkan momen penolakan evakuasi saat erupsi terjadi. Baik proses ketika relawan memasuki ponpes serta bagaimana ustaz Nur Holis berdebat dengan relawan.
Pada intinya Nur Holis menolak dirinya dan santrinya yang lain dievakuasi. Dia menyatakan bahwa apa yang terjadi di pondok pesantren tersebut merupakan tanggung jawabnya.
Relawan pun merekam pernyataan Holis itu sebagai bukti bahwa pihak ponpes memang menolak dievakuasi lalu meninggalkan lokasi. Karena hujan abu kian pekat.
Video tersebut kemudian diunggah di media sosial dan viral.
(dpe/iwd)