Peristiwa Erupsi Gunung Semeru Minggu (4/12/2022) membangkitkan lagi memori suram imbas erupsi setahun silam. Terutama bagi warga di dusun terdepan yang berhadapan langsung dengan gunung tertinggi di Jawa itu.
Salah satunya adalah Niwi, warga Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Peristiwa erupsi kemarin membangkitkan lagi kesedihan kehilangan harta bendanya hingga harus berjuang lagi dari nol.
Erupsi Semeru 2021 membuat sawah dan ternaknya lenyap ditelan abu vulkanik dan lahar dingin dalam sekejab. Mengingat memori itu dia tak kuasa menahan air matanya. Usai erupsi 4 Desember 2021 itu dirinya harus pontang-panting lagi menjadi buruh serabutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang kini berusia 60 tahun itu terpaksa menjadi buruh serabutan hingga menyewa lahan pertanian orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya selama setahun terakhir ini.
Ketika menjalani kehidupan yang cukup terjal dan mencoba untuk bangkit Niwi kembali dihantui trauma di masa lalu usai terjadinya awan panas guguran (APG) keluar dari puncak Gunung Semeru pada Minggu dini hari hingga pagi yang memaksanya untuk kembali mengungsi.
"Meski kejadian kemarin nggak besar. Tapi, kan, saya trauma kejadian seperti dulu sampai sawah saya habis dan sapi saya mati," ujarnya saat ditemui detikJatim, Senin (5/12/2022)
Trauma mendalam itu membuatnya frustasi dan bingung harus melakukan apa. Minggu pagi kemarin ketika dia melihat awan panas Semeru membesar, yang terbersit di benak Niwi hanyalah keinginan untuk menyelamatkan keluarganya.
"Saya bersama istri, anak, dan cucu berupaya menyelamatkan diri. Itu kemarin jam 10 pagi saat erupsi Gunung Semeru paling besar itu," katanya ketika ditemui di pengungsian SDN Supit Urang.
Kini dirinya hanya bisa pasrah dan memutuskan untuk tinggal di posko pengungsian bersama keluarganya. Seperti tahun lalu, dia tidak lagi memikirkan harta bendanya. Yang terpenting saat ini adalah keselamatan keluarganya.
"Ya yang saya pikirkan ini mudah-mudahan selamat keluarga saya dan erupsi ini bisa segera tuntas," tandasnya.
(dpe/fat)