Pascaerupsi Semeru, Warga Nekat Melintasi Curah Kobokan Meski Dilarang

Pascaerupsi Semeru, Warga Nekat Melintasi Curah Kobokan Meski Dilarang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 05 Des 2022 13:05 WIB
Warga saat nekat melintas di jalur Curah Kobokan
Warga saat nekat melintas di jalur Curah Kobokan (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Lumajang -

Pascaerupsi Gunung Semeru, akses Malang-Lumajang melalui Curah Kobokan ditutup. Meski begitu, ada sejumlah warga yang nekat melintas dari arah Kecamatan Pronojiwo menuju Kecamatan Tempursari.

Dari pantauan detikJatim, terlihat warga yang nekat melintas memilih untuk berjalan kaki menuju seberang. Imbauan relawan dan petugas yang berjaga di kawasan tersebut juga tidak dihiraukan.

Sambil tetap berjalan, sejumlah warga yang nekat melintas itu berteriak kepada relawan yang mengingatkan bahwa sejak pagi dirinya sudah berlalu lalang melewati Curah Kobokan dan tetap aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu relawan Robianto mengatakan Curah Kobokan ini merupakan akses yang sehari-harinya dilalui warga sekitar maupun pengendara yang menuju Kabupaten Malang-Kabupaten Lumajang.

Sebab, sejak sebulan terakhir Jembatan Geladak Perak yang menjadi akses utama dari Kabupaten Malang menuju Kabupaten Lumajang atau sebaliknya ditutup untuk perbaikan.

ADVERTISEMENT

"Karena ini merupakan akses alternatif untuk jalur ekonomi juga (pasca ditutupnya Jembatan Geladak Perak)," ujar Robianto, Senin (5/12/2022).

Menurut Robianto, pihaknya melarang warga dan penambang pasir melintasi karena saat ini belum aman sepenuhnya. Namun, warga tampak lalu lalang sambil membawa barang-barang milik mereka.

"Di sini masih rawan, kalau kondisi aman seperti biasa, kalau situasi cuaca tidak menentu. Banjir itu bahaya karena di sini banjirnya lumayan kalau getaran sekitar 25 milimeter itu, sekitar 2-3 meter tinggi air," tandasnya.




(abq/fat)


Hide Ads