Gunung Semeru saat ini masih berstatus Awas. Meski sudah meluncurkan guguran awan panas sejauh 1.000 meter dari puncak dini hari, Semeru secara visual tampak jelas.
"Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 500 m di atas puncak kawah," kata Mukdas Sofian, Anggota Pos Pengamatan Gunungapi Semeru dalam keterangannya, Senin (5/12/2022).
Meski begitu warga diimbau tetap waspada. Sebab, dikhawatirkan ada hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi dalam 6 jam sejak pukul 00.00-06:00 WIB, teramati 4 kali letusan dengan tinggi asap 500 - 700 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warna asap putih kelabu condong ke arah barat daya," tambahnya.
Sementara Yudi Cahyono, Penata Muda Sub Kedaruratan BPBD Lumajang mengimbau warga waspada hujan abu.
"Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (Pusat erupsi)," jelasnya.
Sebelumnya, Gunung Semeru kembali erupsi. Kali ini erupsi terjadi sekitar pukul 02.46 WIB, Minggu (43/12/2022) dengan tinggi kolom abu 1.500 meter di atas puncak gunung sekitar 5.176 meter di atas permukaan laut.
PVMBG Badan Geologi ESDM menaikkan status Gunung Semeru dari Siaga menjadi Awas. Atau level 3 siaga naik ke level 4 awas. Naiknya status itu terhitung Minggu 4 Desember 2022 Pukul 12.00 WIB.
Hingga kini, ada 2.219 warga mengungsi sejak Minggu pagi di 12 titik. Warga yang mengungsi bertempat tinggal di lereng Semeru yakni sekitar Pronojiwo dan Supit Urang.
(fat/fat)