Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan bahwa sejak sekitar pukul 18.00 WIB hujan abu vulkanik sudah mereda. Oleh sebab itu, sejumlah pengungsi memilih pulang ke rumah masing-masing.
"Ini tadi sudah reda hujan abunya. Kemudian masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Thoriq ketika dihubungi detikJatim, Minggu (4/12/2022) malam.
Sementara bagi pengungsi yang masih bertahan, Thoriq menyebutkan bahwa semua keperluan pengungsi sudah dipenuhi. Baik dapur umum maupun selimut untuk tidur juga sudah disediakan.
"Pasti itu, semua disediakan," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan hingga Minggu petang terdata 2.219 pengungsi Semeru. Dia menambahkan, pengungsi tersebar di 12 titik lokasi pengungsian yang saat ini menjadi safety point bagi warga sekitar Pronojiwo dan Supit Urang.
"Saat ini setidaknya ada dua belas titik pengungsian dengan jumlah pengungsi 2.219 jiwa (sedang proses pendataan)," kata Khofifah dalam unggahannya di Instagram yang sudah diizinkan oleh Biro Adpim Jatim untuk dikutip.
Selain itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto terus berkoordinasi dengan semua pihak. Baik TNI, Polri, BPBD Kabupaten Lumajang, dan relawan.
"Menyiapkan logistik dan tempat pengungsian sesuai dengan perkembangan di lapangan, serta mencari informasi bilamana ada warga yang hilang atau terpisah dari keluarganya. Tak lupa membagi dan mengingatkan warga untuk menggunakan masker serta mengecek kesehatannya," kata Gatot.
Selain itu, BPBD Jatim juga menyisir perkampungan yang radiusnya dekat dengan Gunung Semeru. Ia memastikan semua warga sudah terevakuasi atau mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Penyisiran di kampung-kampung memastikan sudah mengungsi semua. Semua sudah terevakuasi," tukas Gatot.
(dpe/dte)