Aktivitas Gunung Semeru selama 3 hari ini erupsi dan mengeluarkan abu. Letusan abu itu terjadi mulai 1 hingga 3 Desember 2022 rata-rata mengalami 88 kali erupsi per hari.
Bahkan aktivitas kegempaan terekam 2.919 kali dan 2 kali gempa. Terjadi awan panas guguran terjadi 2 kali dengan jarak luncur maksimal mencapai 4.5 km dari puncak. Asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi mencapai 50-1.500 meter dari puncak.
Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Api Semeru," tulis PVMBG dalam keterangannya yang dilihat detikJatim, Minggu(4/12/2022).
Pemantauan deformasi masih menunjukkan terjadinya inflasi (Peningkatan tekanan) yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan.
Selain itu warga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
(dte/fat)