Aktivitas Gunung Semeru selama 3 hari ini erupsi dan mengeluarkan abu. Letusan abu itu terjadi mulai 1 hingga 3 Desember 2022 rata-rata mengalami 88 kali erupsi per hari.
Bahkan aktivitas kegempaan terekam 2.919 kali dan 2 kali gempa awan panas. Terjadi awan panas guguran terjadi 2 kali dengan jarak luncur maksimal mencapai 4.5 km dari puncak.
Pemantauan deformasi masih menunjukkan terjadinya inflasi (Peningkatan tekanan) yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terjadi aktivitas kegempaan terekam 2.919 kali, 2 kali gempa awan panas, 81 gempa guguran, dan 137 kali gempa hembusan," tulis PVMBG dalam keterangannya yang dilihat detikJatim, Sabtu (3/12/2022).
Hal ini menunjukkan aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi dikarenakan adanya endapan material dari pusat erupsi.
"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Api Semeru," tambahnya.
Hingga kini aktivitas Semeru masih tinggi dan masih berpotensi terjadinya awan panas guguran serta aliran lava. Meski begitu, Gunung Semeru masih siaga level III.
Sebelumnya, Gunung Semeru di Lumajang kembali erupsi, Jumat (2/12/2022). Erupsi terjadi pukul 05:50 WIB dengan tinggi kolom abu 500 meter di atas puncak gunung sekitar 4.176 meter di atas permukaan laut.
Hari ini, erupsi sekitar pukul 05.20 WIB, Sabtu (3/12/2022). Erupsi dengan tinggi kolom abu 500 meter di atas puncak gunung sekitar 4.176 meter di atas permukaan laut.
(dte/fat)