Fenomena gangster tengah menghantui warga Surabaya. Tak terkecuali para pemilik dan penjaga warung kopi (Warkop) di Kota Pahlawan yang biasa buka selama 24 jam. Apalagi para gangster merusak warkop di Keputih Surabaya.
Dian Pangestu, pemilik warkop di Jalan Gayung Kebonsari mengaku was-was dengan gangster yang semakin merajalela. Kekhawatiran Dian beralasan.
Sebab, ulah para gangster kerap merusak dan menjarah bahkan melukai orang yang ditemui pada malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya was-was, takut. Karena kita kan cari nafkah, cari pelanggan, dan nggak ada pelanggaran apa pun. Nah kalau tiba-tiba ada gangster anak-anak ke sini, ya sama aja cari perkara, kasihan juga pelanggan saya dan keluarganya (Kalau jadi korban)," kata Dian kepada detikJatim, Sabtu (3/12/2012).
Dia mendesak polisi segera menangkap para gangster yang kerap meresahkan warga. Selain itu para gangster diharapkan mendapatkan efek jera.
"Ya semoga polisi bisa menangkap dan membuat jera para pelaku, apalagi mereka masih anak-anak, biar efeknya nggak melebar, merugikan dan meresahkan masyarakat," tambahnya.
Hal senada diungkapkan pemilik warkop di Jalan Simohilir Surabaya, SupriyatinIa. Dia mengharapkan para gangster itu harus diberi efek jera dan diproses hukum.
Ia meminta jangan sampai para gangster dikembalikan ke orang tuanya, meski usianya masih di bawa umur sekalipun. Pasalnya saat beraksi mereka sok-sok-an garang dan kejam.
"Karena telah meneror warga Surabaya, membuat was-was kalau malam. Jangan dikasih, dikembalikan ke orang tua, kalau terlibat tawuran beberapa kali proses saja jangan kasih ampun," tuturnya.
(pfr/fat)