Warga Blitar yang Rumahnya Ambrol Tergerus Sungai Berharap Bantuan Pemkot

Warga Blitar yang Rumahnya Ambrol Tergerus Sungai Berharap Bantuan Pemkot

Fima Purwanti - detikJatim
Jumat, 02 Des 2022 14:41 WIB
Plengsengan di Blitar ambrol dan merusak rumah warga
Plengsengan di Blitar ambrol dan merusak rumah warga (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Rumah milik Uripah (47) warga Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar ambrol akibat tergerus air sungai. Dia berharap pemerintah setempat bisa membantu pembangunan rumahnya.

Menurut Uripah, rumahnya yang ambrol berada di bagian dapur dan garasi. Saat ini, ia dan keluarganya memilih mengungsi ke rumah saudaranya. "Iya pas itu (rumah ambrol) saya masih di rumah saudara. Ini dikasih tahu tetangga kalau ambrol yang bagian garasi dan dapur rumah," terang Uripah saat ditemui detikJatim, Jumat (2/12/2022).

Sejak rumahnya ambrol, Uripah sebenarnya sudah ditawari untuk pindah ke rusunawa. Namun ia menolaknya karena lokasinya cukup jauh. "Sudah ditawari pindah ke rusunawa, tapi kami menolak. Karena lokasinya jauh, kasihan anak saya kalau ke sekolah. Terus juga susah kalau mau cek kondisi rumah sewaktu-waktu," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uripah berharap Pemkot Blitar bisa membantu pembangunan rumah miliknya. Sehingga dia dan keluarga tidak lagi mengungsi maupun pindah ke Rusunawa. "Semoga nanti bisa dibantu bangun rumah lagi. Setelah plengsengan ini diperbaiki," imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Blitar, Setya Wiratno mengaku pihaknya tengah melakukan pembersihan di area rumah warga yang roboh. Petugas BPBD juga akan memasang karung pasir dan anyaman bambu sebagai penyangga sementera plengsengan maupun pondasi rumah warga tersebut.

ADVERTISEMENT

"Hari ini kami lakukan penanganan darurat, untuk mencegah longsoran susulan. Kami bersama Kaltana (kelurahan tangguh bencana) Gedog memasang karung pasir, amping atau anyaman bambu dan terpal untuk mengalihkan aliran sungai," katanya.

Setya menjelaskan sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR terkait perbaikan pada plengsengan yang ambrol. Saat ini, perbaikan tengah difokuskan pada sisi barat sungai. Setelah itu akan dilanjutkan di sisi timur sungai, yang bertepatan di rumah warga.

Sedangkan untuk pembangunan rumah warga yang ambrol, Kata Setya, Dinas Perumahan akan melakukan pembagunan setelah perbaikan plengsengan selesai.

"Kemungkinan akhir tahun ini selesai untuk perbaikan plengsengan. Baru nanti untuk perbaikan rumah akan dikoordinasikan lagi dengan Dinas Perumahan," terangnya.

Menurut Setya, pemukiman dekat dengan sungai memang rawan terjadi roboh atau ambrol. Seharusnya jarak antara sungai dengan permukiman minimal lima meter dari bibir sungai.




(abq/iwd)


Hide Ads