Kerusakan rumah warga Kota Blitar makin parah. Rumah rusak di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, ini akibat plengsengan sungai di bawah rumah ambrol. Pemilik rumah pun memilih untuk mengungsi di rumah kerabatnya.
Pantauan detikJatim di lokasi, kondisi rumah milik Uripah (47) itu rusak parah. Dinding rumah bagian depan dan sebagian lantainya retak. Sementara plengsengan sungai yang menempel di rumahnya juga tergerus air alias ambrol.
"Mulai kemarin Senin (28/11) sore, keluarga Pak Pitnadi dan Bu Uripah sudah mengungsi ke rumah saudaranya. Karena khawatir terjadi longsor atau ambrol susulan," kata Suwarji, tetangga Pitandi saat ditemui detikJatim di lokasi, Selasa (29/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi rumah Uripah memang paling ujung berdekatan dengan sungai di lokasi. Bahkan pondasi rumahnya berada di atas bangunan plengsengan alias talud. Sehingga saat bangunan plengsengan ambrol atau longsor, secara otomatis dinding rumah Uripah ikut terdampak.
Suwarji menerangkan plengsengan ambrol karena tidak kuat menahan arus sungai. Ditambah plengsengan di seberang sungai juga sudah ambrol sebelumnya. Material longsoran plengsengan pun hampir menutup aliran sungai.
"Plengsengan yang di sebelah kan sudah ambrol. Jadi airnya lebih sering menabrak plengsengan yang disini bagian timur (rumah Uripah). Pas Senin malam (28/11) ambrol dan retak rumahnya," jelasnya.
Kabid Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Blitar, Setya Wiratno mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan kelurahan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) terkait penanganan kejadian longsor di lokasi.
"Kami sudah cek ke lokasi dan memasang garis pembatas di lokasi longsor. Rencananya, kami juga memasang karung bersisi pasir dan sesek (anyaman bambu) di titik longsor agar tidak parah," jelasnya.
Setya mengatakan perbaikan plengsengan dimungkinkan bisa dilakukan tahun depan. Namun, pihaknya sudah meminta dan mengimbau warga untuk mengosongkan rumah untuk sementara.
"Kalau bangunan rumah warga yang rusak, kami juga masih koordinasi dengan kelurahan dan dinas terkait untuk penanganannya. Kami sudah minta pemilik mengosongkan rumahnya," pungkas Setya.
(abq/fat)