Tercatat 3.177 Kasus HIV/AIDS di Tulungagung, 400 Meninggal Dunia

Tercatat 3.177 Kasus HIV/AIDS di Tulungagung, 400 Meninggal Dunia

Adhar Muttaqin - detikJatim
Kamis, 01 Des 2022 11:30 WIB
Relawan ODHA di Tulungagung peringati Hari AIDS Sedunia
Relawan ODHA di Tulungagung peringati Hari AIDS Sedunia (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Peringatan Hari AIDS sedunia yang jatuh hari ini diperingati di Tulungagung. Sejumlah relawan ODHA (orang dengan HIV/AIDS) menggelar aksi simpatik dengan membagikan bunga dan Voluntary Counselling and Testing (VCT).

Kegiatan ini dipusatkan di Alun-Alun Tulungagung. Para relawan tak hanya membagikan mawar kepada pengguna jalan, namun juga memberi edukasi mengenai HIV/AIDS.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Tulungagung Ifada Nur Rohmania, mengatakan pemberian bunga serta selebaran tersebut sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang HIV/AIDS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti jargon kita Tulungagung tanpa stigma, kami harap dengan peringatan hari AIDS ini masyarakat kita semakin tahu tentang virus ini dan tidak memberikan stigma negatif kepada ODHA. Jauhi virusnya jangan orangnya," kata Ifada saat dikonfirmasi, Kamis (1/12/2022).

Selain aksi simpatik, pihaknya bersama Dinas Kesehatan Tulungagung juga menggelar VCT HIV/AIDS dan TBC untuk masyarakat umum. Hal ini dilakukan untuk deteksi dini terhadap ancaman HIV/AIDS maupun TBC. "VCT ini gratis," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ifada menambahkan hingga saat ini jumlah HIV/AIDS di wilayah Tulungagung mencapai 3.177 kasus. Jumlah ini tercatat mulai tahun 2006 hingga 2022. Dari jumlah tersebut 68,65 persen di antaranya dialami orang dengan usia produktif, antara 25-49 tahun.

"Usia produktif cukup mendominasi. Sedangkan penyebaran terbesar melalui transmisi seksual, itu mencapai 97 persen," ujarnya.

Lanjut dia, untuk menanggulangi penyebaran HIV/ AIDS tersebut KPA bersama pemerintah daerah, LSM dan masyarakat umum berkolaborasi dan bergerak bersama melalui berbagai program pencegahan dan penanggulangan.

"Dari KPA, kami mengelola ODHA agar lebih berkualitas, sedangkan dari dinas kesehatan fokus terhadap pelayanan kesehatan," ujarnya.

Pihaknya terus mendorong agar pada ODHA untuk rutin mengkonsumsi ARV, sehingga laju perkembangan virus di tubuhnya dapat dikendalikan.

Sementara Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Tulungagung, Didik Eka, mengatakan dari 3.177 ODHA di Tulungagung 400 di antaranya telah meninggal dunia.

"Alhamdulillah yang rutin minum ARV rata-rata masih hidup sampai saat ini," kata Didik.

Dijelaskan Didik, pada tahun 2022 jumlah ODHA yang meninggal dunia mencapai empat orang. Dari hasil pendataan Dinas Kesehatan, ODHA tersebut rata-rata menghentikan minum ARV.

"Padahal ARV itu fungsinya adalah menghambat pertumbuhan virus, sehingga apabila tidak minum obat virus itu akan menggerogoti sistem kekebalan tubuh," imbuhnya.

Pihaknya menambahkan, saat ini dari 32 puskesmas di Tulungagung 9 di antaranya sudah disiapkan untuk melayani ARV.

"Insyaallah akhir tahun ini 32 puskesmas itu bisa melayani ARV semua, termasuk Rumah Sakit dr Iskak dan 3 rumah sakit swasta," jelas Didik.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Kala Selebritas di Cannes Berdonasi Setelah Dana AIDS Dipotong Trump"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads