Keluarga Pelajar Perempuan yang Hilang Sempat Emosi Saat Ikut Penggerebekan

Keluarga Pelajar Perempuan yang Hilang Sempat Emosi Saat Ikut Penggerebekan

Suparno - detikJatim
Selasa, 29 Nov 2022 17:05 WIB
Empat pelajar Pasuruan yang sempat dilaporkan hilang sedang jalani pemeriksaan
Dua pelajar laki-laki Pasuruan yang hilang selama 10 hari bersama 2 pelajar perempuan saat diperiksa di Polsek Gempol. (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan - Empat pelajar SMK Pasuruan yang hilang telah ditemukan. Saat penggerebekan, keluarga salah satu pelajar perempuan turut terlibat. Anggota keluarga yang turut penggerebekan itu sempat emosi dan memukul salah satu siswa laki-laki.

Keempat pelajar SMK yang menghilang selama 10 hari sejak Jumat (18/11) akhirnya ditemukan di Pos Pengecekan Air Kali Brantas di dekat Situs Sumur Lantung di Dusun/Desa Carat, Kecamatan Gempol, Pasuruan pada Senin (28/11/2022).

Kedua lokasi itu cukup terpencil dari pemukiman warga. Jaraknya antara 6 hingga 8 kilometer dan memang sudah jarang dikunjungi warga kecuali untuk mencari rumput sebagai pakan ternak.

Akses menuju ke dua lokasi itu cukup sulit. Kanan kiri jalan menuju lokasi itu merupakan ladang tebu. Sementara jalan menuju lokasi itu ditumbuhi rerumputan yang cukup tinggi. Senin kemarin mereka diamankan saat berada di pos pengecekan air Kali Brantas yang berdiri di atas tanggul sungai dengan luas 2x3 meter.

Sutoko (43), warga Dusun/Desa Carat yang menyatakan bahwa pada saat penggerebekan para pelajar itu ada sejumlah pihak yang terlibat termasuk keluarga salah satu pelajar perempuan.

"Saat penggerebekan itu pihak keluarga siswi sempat marah, dan secara spontan memukul (salah satu) siswa laki-laki," kata Sutoko kepada detikJatim, Selasa (29/11/2022).

Ia menjelaskan pada saat penggerebekan itu turut terlibat sejumlah anggota Polisi dan TNI, juga perangkat desa setempat. Sutoko pribadi yang turut dalam penggerebekan itu mengaku aneh, Pos Pengecekan Kali Brantas peninggalan Belanda itu sangat kotor sekali.

"Kondisi bangunan itu sangat kotor sekali. Anehnya mereka sangat nyaman berada di tempat itu. Bangunan itu juga angker dan tempatnya ular," kata Sutoko.

Berdasarkan pengamatan warga dan pengakuan para pelajar itu, mereka seringkali berpindah tempat. Saat siang mereka berteduh di pos pengecekan air tersebut. Saat malam hari mereka tidur di Situs Sumur Lantung. Kedua tempat itu sangat jarang dikunjungi warga.

"Di lokasi itu mereka lagi mesum atau tidak kami tidak mengetahui. Yang jelas ada 2 pasang muda-mudi di ruang gelap saat malam hari," kata Sutoko.


(dpe/iwd)


Hide Ads