Kasus kematian ibu hamil di Jawa Timur tahun 2022 masih tinggi, yakni 500 lebih kasus. Hal ini disebabkan banyak faktor. Namun ada penyebab baru yang menambah angka kematian ibu hamil makin tinggi.
Ketua IDI Jatim Dr dr Sutrisno SpOG(K) mengatakan, penyebab nomor satu kematian pada ibu hamil yaitu tekanan darah tinggi atau hipertensi dan preeklamsi sebanyak 40% lebih menjadi pemicu. Kemudian, kematian disebabkan oleh pendarahan.
"Ada penyebab baru yang menambah kasus kematian pada ibu hamil. Yaitu kelainan jantung, autoimun dan plasenta akreta," kata dr Sutrisno saat ditemui di kantor IDI Jatim Jalan Dharmawangsa, Selasa (29/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun hal-hal yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil. Yakni ibu hamil harus aktif menjaga keselamatan kehamilan dengan selalu menghubungi petugas kesehatan, paling tidak selama 6 kali selama kehamilan.
"Yankes dan nakes ini harus semakin aktif untuk kita memberikan pelayanan, akses dan RS," tambahnya.
Jangan lupa, jelas dia, fasilitas di RS. Jika ada ibu mengalami kegawatan dan butuh ICU khusus ibu atau maternal harus dimiliki RS rujukan dengan jumlah yang memadai.
"Maternal di Surabaya terpenuhi, seperti di RSU dr Soetomo, RS Unair dan RS lainnya sudah berjalan dengan baik. Di tempat lain disarankan mempunyai maternal ICU sendiri," pungkasnya.
(esw/fat)