Banjir di Kota Banyuwangi membuat ratusan rumah warga terendam. Bahkan dua rumah milik warga juga roboh diterjang banjir. Meski begitu tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Sekretaris BPBD Banyuwangi, Mujito mengatakan, 886 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir. Rinciannya, di Kelurahan Panderejo terdapat 64 KK terdampak. Paling parah Kelurahan Kepatihan sebanyak 762 KK dan Kelurahan Tukangkayu sebanyak 60 KK.
"Dari 5 Kelurahan yang terparah itu ada 3 Kelurahan dengan total KK terdampak mencapai 886," ujarnya kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dua rumah roboh karena diterjang banjir di Kelurahan Kepatihan. Rumah-rumah itu berada berdekatan dengan Sungai Kali Lo yang meluap.
"Dua rumah roboh. Ini karena intensitas hujan tinggi dan meluapnya sungai Kali Lo," tambahnya.
Saat ini, kata Mujito, pihaknya bersama dengan TNI dan Polri serta relawan melakukan pembersihan lokasi banjir. Tak hanya itu, pihaknya juga membagikan bantuan kepada korban banjir.
Pendataan terus dilakukan hingga saat ini. Pihaknya berharap, banjir tidak terulang lagi. Beberapa rekomendasi diberikan ke Pemkab Banyuwangi. Ini mengantisipasi banjir susulan jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Kali Lo.
"Kami harap tidak ada banjir lagi. Rekomendasi untuk penanganan kita serahkan ke Pemkab Banyuwangi," pungkasnya.
Intensitas hujan yang tinggi membuat beberapa wilayah di Banyuwangi mengalami banjir. Berdasarkan data dari BPBD Banyuwangi, banjir terjadi di beberapa wilayah, termasuk di Kecamatan Banyuwangi Kota.
Sebanyak 5 Kelurahan yang terendam banjir. Antara lain, Kelurahan Panderejo, Kelurahan Mandar, Kelurahan Tukangkayu, Kelurahan Tamanbaru dan Kelurahan Kepatihan. Di 5 kelurahan itu terendam banjir sekitar 80 cm hingga 1,5 meter. Air surut beberapa jam usai banjir melanda lima kelurahan tersebut.
(abq/fat)