Gunung Semeru kembali mengeluarkan erupsi pagi ini. Kali ini erupsi terjadi dua kali terjadi pada pukul 05.56 WIB dan pukul 06.11 WIB, Senin (28/11/2022).
Pakar Geofisika ITS Prof Amin Widodo mengatakan karakter Gunung Semeru memang berbeda dengan gunung lainnya. Berbeda dengan gunung api lainnya, meski kerap 'batuk', namun justru status Gunung Semeru masih normal.
"Karakter Semeru dari dulu ya memang seperti itu, keluar terus (Erupsi) tapi statusnya masih normal. Masih bisa ditolerir," kata Amin kepada detikJatim saat dihubungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karakter itu, lanjut Amin, hampir setiap hari atau setiap tahun pasti mengeluarkan erupsi. Erupsi ini bisa menyemburkan gas atau abu vulkanik.
"Makanya dia tiap harinya atau tiap tahunnya itu menyemburkan gas dan abu," jelasnya
Sebelumnya, pagi ini Gunung Semeru di Lumajang erupsi dua kali. Erupsi terjadi pukul 05.56 WIB dan pukul 06.11 WIB, Senin (28/11/2022).
Erupsi pertama terjadi pukul 05.56 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 600 meter di atas puncak 4.276 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 115 detik," tulis Yadi Yuliandi, petugas PVMBG dalam keterangannya yang dilihat detikJatim.
Sementara erupsi kedua terjadi pukul 06.11 WIB dengan tinggi kolom abu 1.000 meter di atas puncak gunung sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut.
Dua kali erupsi, warga tetap diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari pusat erupsi.
(abq/fat)