Satu Warga Tulungagung Meninggal Akibat Leptospirosis

Satu Warga Tulungagung Meninggal Akibat Leptospirosis

Adhar Muttaqin - detikJatim
Senin, 28 Nov 2022 04:01 WIB
infografis leptospirosis kencing tikus
Foto: infografis detikHealth
Tulungagung -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung memastikan seorang warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut meninggal dunia akibat terjangkit bakteri Leptospirosis. Petugas juga menemukan tikus yang positif bakteri serupa.

Kepala Dinkes Tulungagung Kasil Rokhmat, mengatakan pasien tersebut meninggal dunia pada Senin (7/11/2022) setelah empat hari menjalani perawatan di RSUD dr Iskak. Pihaknya menyebut pasien tersebut terlambat dibawa ke rumah sakit.

"Pasien itu sudah mengalami gejala sakit sejak 30 Oktober, awalnya dianggap penyakit biasa. Namun karena kondisinya semakin parah akhirnya dibawa ke rumah sakit tanggal 4 Oktober, artinya antara 30 Oktober-3 November tidak ditangani medis," kata Kasil, Minggu (27/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dibawa ke rumah sakit, petugas medis mulai curiga, karena sejumlah gejala yang ditimbulkan mirip terpapar bakteri Leptospira. Seperti mata merah, kulit menguning serta nyeri.

"Akhirnya dialokasikan uji laboratorium, hasilnya keluar tanggal 6 dan dinyatakan positif Leptospirosis," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Pascakasus kematian temuan kasus Leptospirosis tersebut Dinas Kesehatan Tulungagung langsung menerjunkan tim untuk melakukan upaya tindak lanjut dengan memeriksa sejumlah tikus dan hewan ternak yang ada di sekitar lokasi.

"Kami mengambil sampel tikus dan hewan ternak di beberapa lokasi. Dari beberapa tikus yang berasal dari Desa Pandansari tersebut, satu di antaranya positif mengandung bakteri Leptospira.

"Dari pemeriksaan tikus ada satu sampel di Pandansari yang positif, sedangkan di Boyolangu dan Bandung negatif," ujarnya.

Tidak hanya melakukan pengambilan sampel tikus, Dinkes Tulungagung juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah hewan ternak berupa kambing dan sapi.

"Untuk hewan ternak hasilnya belum keluar," jelasnya.

Dokter Kasil menjelaskan dengan adanya temuan tikus yang positif Leptospirosis tersebut pihaknya telah meminta kepada puskemas untuk menggelar sosialisasi kepada masyarakat setempat untuk mengantisipasi agar tidak menular kepada masyarakat.

"Kalau untuk pencegahan di rumah yang paling mudah adalah menutup makanan agar jangan sampai dijangkau oleh tikus," jelasnya.

Sedangkan agar lebih maksimal, masyarakat diimbau untuk melakukan pemberantasan tikus. Selanjutnya bangkai tikus yang tertangkap harus dibakar atau dikubur.




(dpe/iwd)


Hide Ads