Java Coffee Culture (JCC) digelar di Surabaya. JCC mengusung tema 'Beyond a Cup of Coffee' yang diharapkan mendongkrak perekonomian para pengusaha kopi di Jawa.
JCC baru diselenggarakan tahun ini dan akan digelar serentak secara nasional. Dimulai dari Jatim dan Jawa. Kenapa kopi? Karena kopi diyakini mampu menyelesaikan sejuta masalah.
Orientasi JCC ialah ekspor. Namun tetap mengutamakan di Jawa, khususnya Jatim dengan kualitas yang baik. Goals-nya yakni 'puaskan konsumen kopi di Indonesia, Jawa khususnya Jatim, kemudian ekspor'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Daerah Penghasil Kopi Khas Jawa Timur |
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto mengatakan, JCC 2022 digelar selama dua hari. Yakni 26-27 November di Jalan Tunjungan, Surabaya. Event ini akan menjadikan kopi Jawa sebagai komoditas unggulan di tingkat nasional dan global.
"Untuk meningkatkan value addict coffee Jawa dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi kreatif berkelanjutan, serta nilai kopi Jawa termasuk juga ekosistem kopi UMKM. Supaya nanti go global dan go digital dilaksanakan secara hulu hilir," kata Budi, Minggu (27/11/2022).
Pihaknya juga berterima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah bersinergi dan sosialisasi acara ini. Juga berterima kasih kepada asosiasi kopi.
![]() |
JCC 2022 hari pertama ada educoffee, workshop, lomba hingga kompetisi. Selain itu, antusias pengunjung secara offline dan online juga tinggi. Yakni lebih dari 5 ribu pengunjung, 33 pelaku UMKM dan ada 42 UMKM dari binaan BI dan mitra BI berpartisipasi.
Perolehan transaksinya juga tinggi, melampaui target yang ditentukan, yakni Rp 2 Miliar. "Perolehan nilai transaksi mencapai Rp 10 miliar dari target dua sampai tiga miliar Rupiah," ujarnya.
Pengusaha Rubath Kopi Jombang yang turut serta dalam JCC 2022, Wiknyo Sudandi mengatakan, permintaan kopi di tempatnya tahun ini mencapai 78 persen lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, ia juga mendapatkan banyak permintaan ekspor kopi ke Malaysia, Jerman, Thailand sampai Inggris.
Wonosalam Jombang memiliki kopi yang unik. Bahkan, tidak ada di daerah lain hingga menjadi kopi langka di dunia. Belum banyak pula orang yang mengenal jenis kopi tersebut.
"Yaitu Excelsa yang langka di dunia. Wonosalam, Jombang sendiri penghasil Excelsa terbanyak di dunia. Karena jenis dan rasanya berbeda, punya karakteristik asam medium dan harum aroma nangka. Perbedaan lainnya, memiliki kadar kafein terendah. Karena belum banyak yang kenal, kami selalu kenalan melalui event-event," pungkasnya.
Saat ini, pemesanan dan penjualan kopi Excelsa masih di dalam negeri. Untuk ekspor, baru dikirim ke KBRI London dan apresiasinya juga bagus.
Harganya juga tak jauh beda dengan kopi Robusta dan Arabika. Kemasan reguler 190 gram harganya Rp 30 ribu dan kemasan premium 190 gram harganya Rp 43 ribu.
(sun/iwd)