Pria Jombang yang tampak linglung sejak pagi di tanggul lalu nekat menceburkan diri ke Sungai Brantas meninggalkan surat wasiat untuk keluarganya. Pria itu diduga kalah taruhan pemilihan kepala desa.
Diketahui bahwa pria yang nekat bunuh diri itu adalah JP (58), warga Desa Kedungotok, Tembelang. Ia melompat ke Sungai Brantas di Desa Keboan, Ngusikan, Jombang.
Kapolsek Ngusikan AKP Soewono menyebutkan bahwa pria itu dipastikan bunuh diri karena polisi menemukan secarik kertas berisi semacam surat wasiat yang ditulis sendiri di jok sepeda motor korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pria itu meninggalkan surat wasiat yang isinya permintaan maaf kepada anak, istri, dan rekannya. Surat itu ditemukan di jok sepeda mootornya yang diparkir di penitipan sepeda motor," kata Soewono.
Soewono pun menduga bahwa aksi bunuh diri JP itu dipicu masalah Pilkades yang berlangsung pada Senin (21/11/2022) di Desa Balonggemek, Megaluh, Jombang. Desa itu adalah tanah kelahiran korban.
Berdasarkan keterangan yang didapat polisi dari keluarga, pria itu sempat mengukikuti tarhan pilkades tetapi diduga kalah.
"Kira-kira masalah lurah-lurahan (Pilkades) itu. Menurut keterangan keluarganya, ketika pilkades dia tidak pulang dari Balonggemek. Kira-kira menurut saya dia ikut taruhan," ungkapnya.
![]() |
Sebelumnya Soewono menjelaskan bahwa JP tidak pulang ke rumahnya sejak Jumat (25/11). Di Pasar Kebon itu korban menitipkan sepeda motor Honda BeAT nopol L 3682 QBQ, helm, dan tas di penitipan sepeda motor.
"Sekitar jam 9.30 WIB, dia jalan ke arah tambangan yang sudah tidak dipakai. Sempat bertemu Iksan dan 2 saksi lain. Sempat ngobrol, ngomong kalau bingung. Kelihatannya putus asa," jelasnya.
Sejurus kemudian, lanjut Soewono, JP tiba-tiba saja berjalan cepat lalu melompat menceburkan dirinya ke Sungai Brantas.
Menurut Soewono korban sengaja terjun ke sungai untuk mengakhiri hidup. Karena di lokasi itu JP meninggalkan surat wasiat.
"Pria itu meninggalkan surat wasiat yang isinya permintaan maaf kepada anak, istri, dan rekannya di jok motornya," kata Soewono.
Kepala Tim SAR BPBD Jombang Abdi Purwoko menuturkan bahwa pencarian terhadap JP digelar sejak Minggu pagi.
Pihaknya menyisir aliran Sungai Brantas dengan satu perahu karet dari titik tenggelamnya korban hingga Desa Pagerluyung, Gedeg, Mojokerto.
"Penyisiran kami lakukan sejauh 10 Km. Kami juga menunggu bantuan Basarnas Surabaya. Pencarian (akan berlangsung) 7 hari," ujarnya.
(dpe/iwd)