480 Pohon di Kota Malang Rawan Tumbang

480 Pohon di Kota Malang Rawan Tumbang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Minggu, 27 Nov 2022 04:03 WIB
Hujan deras dan angin kencang terjadi di Kota Malang. Akibatnya, sejumlah pohon tumbang.
Pohon tumbang di Kota Malang saat angin kencang (Foto: Istimewa)
Kota Malang -

Memasuki musim penghujan, membuat warga Kota Malang cukup khawatir terkena bencana pohon tumbang. Banyak warga yang mengadu kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang untuk memotong pohon yang rawan tumbang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Noer Rahman Wijaya mengatakan bahwa ada sekitar 480 pohon di wilayah Kota Malang rawan tumbang telah dilaporkan warga. Mereka meminta ada penanganan salah satunya dengan pemangkasan.

"Ini ada beberapa laporan dan aduan terkait kondisi pohon. Ada sekitar 480, baik aduan potong maupun pemangkasan," ujar Rahman kepada awak media, Sabtu (26/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahman menyampaikan pihaknya akan melakukan telaah atas ratusan pohon rawan tumbang yang diadukan masyarakat tersebut. Rahman juga menerangkan bahwa DLH Kota Malang memiliki alat pendeteksi kondisi pohon yang didatangkan dari Jerman pada 2017 lalu.

"Jadi alat itu bisa melihat kemampuan pohon menyerap karbondioksida untuk menghasilkan oksigen dan kekuatan akarnya. Kadang-kadang tua itu belum tentu tidak sehat," kata Rahman.

ADVERTISEMENT

Dengan alat pendeteksi tersebut, DLH Kota Malang bisa melihat apakah pohon tersebut perlu dipotong, dipangkas atau tidak. Tapi tidak dipungkiri bahwa sejauh ini potensi pohon atau dahan tumbang kebanyakan disebabkan karena hujan atau angin kencang.

Perawatan dan pengawasan terus dilakukan DLH Kota Malang untuk mencegah terjadinya pohon tumbang hingga menimpa orang. Tapi dikatakan Rahman, dalam perawatannya DLH terkendala pada peralatan yang tidak memadai.

Dicontohkan untuk pemangkasan pohon, DLH Kota Malang memiliki 2 mobil crane yang hanya beroperasi 1. Lantaran, satu unit lain dalam kondisi rusak. Selain itu, jangkauan mobil crane yang digunakan saat ini maksimal hanya bisa mencapai pohon setinggi 15 meter.

"Jangkauan alat kami cuma sampai 15 meter. Gak bisa menjangkau pohon 20 meter. Jadi kami upayakan pengadaan alat yang mampu menjangkau 21 meter pada 2023 nanti," tandas Rahman.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads