Pemakaman jenazah warga Desa Sidodadi, Sukosewu, Bojonegoro terpaksa butuh waktu lebih lama gegara banjir luapan Sungai Pacal. Jenazah harus diangkut ambulans memutar hampir 7 km menuju tempat pemakaman.
Jenazah yang hendak dimakamkan adalah Almarhum Mulyono (65), salah seorang warga Dusun Balong, Desa Sidodadi yang meninggal karena sakit. Setelah dimandikan dan disalatkan jenazah pun dibawa ke makam.
Normalnya, jarak dari rumah duka di Dusun Balong ke pemakaman Desa Sidodadi sebenarnya tak lebih dari 2 km dengan menyeberangi Sungai Pacal. Tapi sungai itu sedang meluap.
Luapan sungai itu membuat kawasan Dusun Balong kebanjiran, termasuk rumah duka Almarhum Mulyono yang pada saat prosesi pemulasaraan jenazah juga terendam banjir setinggi 50 cm.
Untuk membawa jenazah ke tempat pemakaman umum (TPU), keluarga jenazah terpaksa mendatangkan ambulans. Selain itu, keluarga juga mendatangkan 1 pikap untuk mengangkut rombongan peziarah.
Pantauan detikJatim di lokasi, ketinggian banjir menyebabkan ambulans tak bisa masuk ke rumah duka. Sopir ambulans mengaku hanya bisa menjemput jenazah di titik aman di luar dusun yang genangan banjirnya lebih rendah.
Akibatnya, keluarga almarhum tetap harus menggotong keranda jenazah Almarhum Mulyono menuju ke lokasi tempat ambulans berada. Adapun jarak dari rumah duka ke lokasi itu kurang lebih sejauh 200 meter.
![]() |
Setelah itu, untuk menuju ke TPU Desa Sidodadi, ambulans harus memutar melewati 2 desa di kecamatan Balen yang juga kebanjiran. Berdasarkan informasi yang didapat dari warga, jaraknya mencapai lebih dari 6 kilometer.
"Ini jenazah pak Pak Mulyono. Rumah duka dan pemukiman kebanjiran jadi ini tadi harus memutar naik ambulans," ujar salah satu keluarga almarhum bernama Heri kepada detikJatim, Sabtu ( 26/11/2022).
Dari Dusun Balong yang sebenarnya masih termasuk wilayah Desa Sidodadi, Kecamatan Sukosewu, ambulans itu harus memutar melewati Desa Ngadiluhur dan Desa Kabunan di Kecamatan Balen.
Kedua desa di Kecamatan Balen itu sebenarnya juga tergenang banjir akibat luapan Sungai Pacal, namun sopir ambulans memilih jalur itu karena ketinggian airnya lebih rendah daripada jalur lainnya.
Tidak hanya itu, menurut Heri, keluarga almarhum, ambulans hanya bisa mengantarkan jenazah sampai di Masjid Desa Sidodadi. Sebabnya, jalan dari masjid ke lokasi TPU Sidodadi juga tergenang banjir cukup tinggi.
"Ambulans cuma bisa mengantarkan sampai di masjid ini, nanti dari sini ke kuburan digotong gantian sampai pinggir makam," ujar Heri.
Adapun jarak dari Masjid Desa Sidodadi menuju ke pemakaman itu kurang lebih 1 kilometer. Heri menjelasakn mereka harus menggotong jenazah melewati permukiman warga yang juga kebanjiran.
Simak Video "Viral Jenazah Dikubur Dalam Keadaan Banjir, Ini Faktanya"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/iwd)