Panitia lokal Musyarawah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PMII memastikan puluhan kader yang terlibat kerusuhan bukan peserta resmi. Mereka ditengarai merupakan rombongan liar atau penggembira.
"Yang terlibat konflik itu bukan peserta aktif atau peserta penunjukan, itu romli (rombongan liar) yang datang dari Indonesia Timur," kata Koordinator Acara Panitia Lokal Muspimnas PMII Mohammad Syafi'i, Senin (21/11/2022).
Menurut Syafi'i, dalam insiden semalam, terdapat beberapa kader PMII yang mengalami luka, meski demikian pihaknya memastikan korban hanya mengalami luka ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk korban semalam ada yang terluka cuma nggak begitu parah, ada berdarah sih karena ada beberapa sajam yang dibawa oleh mereka (rombongan liar) itu," ujarnya.
Syafi'i mengaku saat ini kondisi arena Muspimnas PMII di UIN Sayid Ali Rahmatullah Tulungagung dalam kondisi kondusif, meski demikian pihaknya masih melakukan upaya antisipasi agar konflik susulan tidak kembali pecah.
"Kami tetap mengatur keamanan. Dari Polri juga siap 24 jam, jadi kalau untuk ada lagi yang seperti itu pasti kita antisipasi," imbuhnya.
Sebelumnya kericuhan kembali pecah di arena Muspimnas PMII pada Minggu malam. Massa kontra muspimnas menggeruduk lokasi acara, hingga terjadi kerusuhan dan perusakan sejumlah fasilitas kampus UIN Tulungagung.
Konflik bertambah memanas karena warga kampus dan massa pro muspimnas mengepung gedung. Puluhan aktivis yang diduga melakukan perusakan pun terjebak di dalam gedung Saifuddin Zuhri.
Untuk mengantisipasi kerusuhan yang lebih besar, aparat kepolisian turun langsung dan mengevakuasi 99 aktivis dari dalam gedung Saifuddin Zuhri dan dari luar gedung.
Kini puluhan aktivis tersebut diamankan di Polres Tulungagung. Polisi juga mengamankan sebilah senjata tajam jenis badik.
(dpe/iwd)