SDN Sabuntan 3 di Pulau Sepangkur akhirnya bakal diperbaiki setelah kondisinya rusak sekian tahun. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi.
Fauzi mengaku terkejut dengan kondisi SDN Sabuntan yang mengalami kerusakan berat terutama pada bagian atap. Ia sendiri mengaku telah menerima laporan itu secara langsung.
"Saya sudah menerima laporan terkait kondisi SDN Sabuntan 3 yang kondisinya memang rusak parah kebetulan itu di kepulauan terpencil memang," kata Fauzi, Senin (21/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas kondisi itu, lanjut Fauzi, pihaknya akan segera merenovasi gedung sekolah tersebut akhir tahun ini. Sedangkan untuk biayanya akan diambilkan dari dana CSR (Corporate social responsibility).
Fauzi menjelaskan selama ini SDN Sabuntan memang tak bisa direnovasi karena terkendala tak masuk dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) atau APBD. Ini karena jumlah muridnya sedikit.
"Untuk perbaikan SDN Sabuntan 3 insyaallah kita akan perbaiki langsung tahun ini menggunakan dana CSR dan segera digarap akhir tahun ini juga," tandas Fauzi.
Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sabuntan 3 Pulau Sapungkur Kecil, Sapeken, Sumenep, Madura sungguh memprihatinkan. Bagaimana tidak, tiap musim hujan seluruh atapnya bocor dan mengganggu proses belajar mengajar.
Muhammad Rido, salah satu guru di SDN Sabuntan menyebut kondisi atap yang terbuat dari seng itu sudah terjadi bertahun-tahun. Siswa bahkan kerap basah kuyup saat hujan. Meski demikian, belum ada pihak terkait untuk memperbaikinya.
"Saya merasa tersentuh melihat kondisi sekolah yang rusak bertahun-tahun, bahkan dua atapnya (ruang kelas) bocor semua, parah kalau hujan," kata Rido, Jumat (18/11/2022).
Rido menambahkan meski dua ruang kelasnya bocor, namun siswa dan guru tak bisa memindahkan proses belajar mengajar. Ini karena keterbatasan tempat. Bahkan selama ini ada satu ruang kelas yang digabung untuk dua kelas.
Sekolah yang terletak di Desa Sabuntan itu sendiri saat ini mempunyai tak lebih dari 40 siswa. Hal ini karena memang sekolah tersebut di pulau terpencil dengan jumlah penduduk sedikit. SDN Sabuntan juga merupakan satu-satunya sekolah yang ada.
"siswanya keseluruhan kurang lebih 38 kelas 1 sampai kelas 6, ruang kelasnya ada 5 sama ruang guru," terang Rido.
(abq/iwd)