Hermawan Kartajaya menyatakan dengan mantap tanpa ragu bahwa nanti ketika dirinya meninggal dia relakan jasadnya menjadi kadaver bagi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair). Kadaver adalah jenazah yang diawetkan sebagai bahan praktikum mahasiswa kedokteran.
Pakar Pemasaran Indonesia sekaligus Pendiri serta Pemimpin MCorp itu mengaku perlu waktu bertahun-tahun untuk memantapkan diri dan meyakinkan keluarganya bahwa ketika meninggal nanti dia relakan tubuhnya menjadi pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran.
Kadaver atau jenazah yang diawetkan memang sangat diperlukan untuk kepentingan pembelajaran praktikum anatomi tubuh bagi mahasiswa kedokteran atau pendidikan kesehatan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan tajuk Day of Giving: Timeless Sharing As Timeless Teacher, Hermawan menceritakan bahwa pada 2013 lalu dirinya bertemu dan diajak dekan FK Unair Prof Agung Pranoto untuk melihat jenazah kadaver. Ternyata momen itu membuatnya terinspirasi.
"Akhirnya, lobby keluarga akhirnya menyetujui. Apalagi saya tahu, kata dekan ini pertama kali. Semoga ini memberikan inspirasi, karena saya guru, pengetahuan yang ada di otak saya dengan yang baru masuk dihubungkan, keluar kesimpulan baru," ujarnya di FK Unair, Jumat (18/11/2022).
Kini ia sangat mantap untuk menjadi calon kadaver di FK Unair usai penantian selama 9 tahun. Bahkan ia tak akan mundur meski telah melihat kamar kadaver di Unair Kampus A.
"Sudah tidak ada kata mundur, harus pasti jadi. Kasihan FK kalau harus beli kadaver, bisa ratusan juta. Tadinya saya sempat ragu-ragu. Tapi 9 tahun, di tengah-tengah jalan saya semakin mantap dan meyakinkan keluarga. Akhirnya mantap sekarang," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa memang tidak mudah meyakinkan keluarganya bahwa dirinya memang berniat menjadi kadaver. Namun dirinya ingin menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya.
![]() |
"Menginspirasi orang. Saya ditanya anak sebelum taken, ini sebenarnya untuk humanity 100% atau untuk personal branding? Saya terus terang, 30% untuk branding, 70% humanity. Kenapa personal branding penting? Karena bisa menginspirasi orang," ujarnya.
Selain itu, di usianya yang ke-75 tahun itu dirinya juga menyiapkan pakaian khusus yang hanya dia pakai dua kali. Baju dengan motif Batik Brongsong yang sarat filosofi.
"Baju ini cuma tak pakai dua kali, waktu menyerahkan dan saat saya sudah tidak bisa pakai. Saya sudah bilang ke anak buah saya, nanti kamu yang pakaikan ke saya sesaat sebelum dibawa ke sini. Nanti rumah saya di Airlangga. Akhirnya dibikinkan lah baju ini. Penuh makna ini, Batik Brongsong. Supaya lancar," ujarnya.
Sementara itu, Dekan FK Unair Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K) menjelaskan bahwa proses bagi jenazah seseorang menjadi kadaver tidak boleh terlalu lama sejak orang tersebut meninggal. Harus segera dilakukan pendinginan atau menggunakan formalin, tergantung dari pihak anatomi.
"Kalau terlalu lama nanti terjadi pembusukan. Kalau sudah dinyatakan wafat, kalau tidak ada prosesi. Jika suatu saat Pak Hermawan, mohon maaf, dinyatakan meninggal, maka tentu ada prosesi keagamaan keluarga memakai baju ini. Jadi nanti setelah itu sesuai surat wasiat yang ditandatangani maka setelah prosesi selesai nggak boleh lama-lama. Pakai sistem pendingin tanpa baju. Kalau pakai baju ini nanti mengurangi efektivitas pembekuan," ujar Prof Bus, sapaan akrabnya.
Prof Bus menyebut untuk tokoh terkenal yang menjadi kadaver di Unair, bahkan di Indonesia, memang baru Hermawan Kartajaya. Sebab, kebanyakan kadaver dari orang-orang yang tidak dikenal atau anonim.
"Orang yang identitasnya tidak diketahui, maka ini dimanfaatkan untuk proses pendidikan. Di bidang kedokteran itu pasien termasuk kadaver adalah guru. Karena sebagai pembelajaran. Pak Hermawan semasa hidupnya juga guru, nanti menjadi jasad pun menjadi guru karena menyumbangkan jazad untuk menjadi kadaver dan digunakan untuk proses pendidikan," pungkasnya.
Lab anatomi di FK Unair sendiri sudah ada sejak 2012, dan telah dilengkapi sejumlah fasilitas. Baik endoscopy, bedah saraf THT, maupun sering digunakan workshop nasional hingga internasional. Bahkan pada saat itu termasuk yang tercanggih di seluruh Asia.
(dpe/iwd)