Siswa SMK di Ponorogo Tewas Kesetrum saat Praktikum

Siswa SMK di Ponorogo Tewas Kesetrum saat Praktikum

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 25 Okt 2022 13:10 WIB
Polisi olah TKP siswa SMKN 1 Jenangan Ponorogo yang tewas tersengat listrik
Foto: Polisi olah TKP siswa SMKN 1 Jenangan Ponorogo yang tewas tersengat listrik (Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Seorang siswa SMKN 1 Jenangan tewas tersengat listrik. Korban tersetrum saat mengikuti praktikum mata pelajaran otomasi industri.

Korban berinisial MES (17), warga Jalan Sekar Harum, Kelurahan Tonatan, Ponorogo. Ia sempat dibawa ke RS Aisyiyah, namun nyawanya tak tertolong.

Kepala SMKN 1 Jenangan, Sujono mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, seluruh siswa dan guru pembimbing melakukan kegiatan praktikum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu pembelajaran otomasi industri, anak itu mencoba alat yang telah dirangkai, namanya PLC (Programmable Logic Controller)," kata Sujono kepada wartawan, Selasa (25/10/2022).

Sujono menambahkan saat itu korban pada tangan kiri memegang alat praktik. Sementara tangan kanan menghidupkan listrik, namun saat dinyalakan, terjadi korsleting dan korban selanjutnya kejang-kejang.

ADVERTISEMENT

"Teman-teman sekelasnya yang tahu langsung mendorong anak itu supaya lepas dari listrik," terang Sujono.

Setelah terlepas, lanjut Sujono, korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Sementara, pihak sekolah langsung melaporkan kejadian tersebut ke orang tua korban dan Cabdindik Ponorogo serta ke kepolisian.

"Kami bertanggungjawab penuh atas kejadian atau musibah ini," ujar Sujono.

Sujono menegaskan kejadian ini sebagai musibah. Pihaknya pun bakal bertanggungjawab atas kejadian ini.

"Kami terbuka untuk penyelesaian musibah ini, kami bertanggung jawab. Juga mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban," tandas Sujono.

Selanjutnya, polisi melakukan penyelidikan

Kapolsek Jenangan, AKP Supardi mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan. "Kami melakukan penyelidikan meminta keterangan ke teman korban dan guru pembimbing," tutur Supardi.

Menurut keterangan pihak sekolah, saat itu korban bersama rekannya masuk ke ruang praktikum instalasi sekitar pukul 07.00 WIB.

"Saat masuk ruangan, oleh guru pembimbing sudah diberi arahan terkait instalasi praktik," terang Supardi.

Menurutnya, guru pembimbing sebelumnya telah memberi arahan siswa harus melapor saat menghidupkan instalasi.

Namun sekitar pukul 08.45 WIB, korban bersama 4 orang rekannya dalam satu meja praktikum hendak menyalakan listrik. "Saat itu kabel belum menempel di panel, korban sudah menghidupkan saklar. Kemudian korban terkena aliran listrik dan tersetrum," jelas Supardi.

Hasil pemeriksaan, lanjut Supardi, korban mengalami luka bakar di kedua telapak tangan serta luka di bagian muka akibat terjatuh.

Saat ini, jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga pun menerima kejadian ini sebagai musibah.

"Jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga, untuk dimakamkan," pungkas Supardi.

Halaman 2 dari 2
(abq/iwd)


Hide Ads