Selain Matikan Padi, Limbah Pabrik Lamongan Juga Cemari Waduk Desa

Selain Matikan Padi, Limbah Pabrik Lamongan Juga Cemari Waduk Desa

Eko Sudjarwo - detikJatim
Kamis, 17 Nov 2022 21:15 WIB
ratusan hektare sawah di lamongan tercemar limbah
Ikan yang mati di waduk desa (Foto: Eko Sudjarwo)
Lamongan -

Limbah pabrik baja di Lamongan diduga mencemari puluhan hektare sawah di Desa Brengkok, Brondong. Selain itu, limbah juga diduga mencemari waduk desa.

Salah seorang petani, Siskan membenarkan jika selain sawah, ada juga waduk yang diduga ikut tercemar limbah pabrik baja tersebut.

"Selain sawah saya yang ikut tercemar, ada juga waduk yang ikannya banyak yang mati karena diduga ikut tercemar," kata Siskan kepada detikJatim, Kamis (17/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siskan mengatakan padahal air dari waduk desa ini digunakan oleh petani untuk mengairi sawah warga. Ditakutkan, air waduk yang diduga tercemar itu akan berimbas ke lahan warga yang lain.

ratusan hektare sawah di lamongan tercemar limbahPadi yang mati tercemar limbah pabrik baja (Foto: Eko Sudjarwo)

"Yang paling kentara sekali memang ikan karena banyak yang mati," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Siskan mengungkapkan dugaan pencemaran limbah pabrik ini sudah berlangsung sekitar 5 hari terakhir. Kejadian padi mengering dan ikan mati ini, kata Siskan, baru kali ini terjadi karena sebelumnya belum pernah kejadian.

"Sebelumnya belum pernah kejadian," tambah Siskan.

Siskan mengakui akibat lahan yang diduga tercemar itu ia mengalami kerugian yang tidak sedikit. Pasalnya, ia menyewa lahan tersebut sebesar Rp 10 juta untuk 2 tahun tapi tahun ini ia tidak bisa panen alias gagal panen karena ada dugaan tercemar tersebut. Akibat kejadian ini, petani yang sawahnya terdampak akibat limbah cair tersebut merugi yang ditaksir hingga puluhan juta rupiah.

"Setiap panen saya dapat sekitar 2,3 ton padi tapi tahun ini tidak bisa panen sama sekali karena mati," jelasnya.

Camat Brondong Niam dikonfirmasi terpisah juga mengakui dugaan pencemaran dari limbah pabrik baja ini. Niam mengaku, untuk areal lahan yang tercemar ada seluas lebih kurang 3 ribu meter persegi yang terdiri dari beberapa petak lahan. Selain lahan pertanian, kata Niam, ada juga waduk desa yang diduga ikut tercemar limbah pabrik baja ini.

"Lahan pertanian yang tercemar itu ada sekitar 3 ribu meter persegi," kata Niam.

Terkait waduk yang diduga ikut tercemar, Niam juga mengakui hal itu. Niam menyebut, waduk desa yang memang lokasinya tak jauh dari sawah warga diduga ikut tercemar.
"Memang ada waduk yang lokasinya ada di dekat situ yang diduga ikut tercemar, waduk desalah kalau istilahnya itu," imbuhnya.




(abq/iwd)


Hide Ads