Kepribadian Ganda: Penyebab, Gejala dan Penanganannya

Kepribadian Ganda: Penyebab, Gejala dan Penanganannya

Suki Nurhalim - detikJatim
Rabu, 16 Nov 2022 16:32 WIB
Kebaya Merah masih saja menjadi trending di Indonesia pada Twitter, sampai sore ini. Sebenarnya, istilah kebaya merah populer belakangan lewat video cabul.
Pelaku dalam video syur kebaya merah disebut polisi memiliki kepribadian ganda/Foto: Tangkapan layar video viral
Surabaya -

Kepribadian ganda merupakan kondisi di mana seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian berbeda. Kepribadian ganda umumnya disebabkan pengalaman traumatis.

Berikut penjelasan yang dikutip detikJatim dari situs resmi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Unair).

Kepribadian ganda kerap disamakan dengan skizofrenia. Namun sebenarnya, itu merupakan dua hal yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, penderita skizofrenia tidak memiliki banyak kepribadian seperti penderita kepribadian ganda. Namun yang perlu menjadi catatan, keduanya bisa menyebabkan penderita melakukan percobaan bunuh diri.

Penyebab Kepribadian Ganda

Penyebab kepribadian ganda belum diketahui secara pasti. Namun beberapa penelitian menyebutkan, penderita kepribadian ganda memiliki pengalaman traumatis yang berulang-ulang di masa kecil.

ADVERTISEMENT

Pengalaman traumatis itu bisa berupa penganiayaan dan pelecehan baik secara fisik maupun emosional. Juga pola asuh orang tua yang membuat anak merasa takut, peperangan dan bencana alam.

Kepribadian ganda juga rentan terjadi pada orang yang keluarganya memiliki riwayat kepribadian ganda.

Gejala Kepribadian Ganda

1. Memiliki dua kepribadian atau lebih

Penderita memiliki lebih dari satu kepribadian, bahkan bertolak belakang. Salah satu kepribadian bisa mengambil alih kontrol tubuh dan pikiran penderita kapan saja.

Ini biasanya dipicu situasi tertentu ketika penderita merasa stres, takut atau marah. Dalam istilah psikologi, kepribadian lain disebut alter ego.

Saat kepribadian ini mengambil alih kesadaran, penderita akan menjadi pribadi lain dengan nama, usia, jenis kelamin, atau sifat yang berbeda. Bahkan tidak menutup kemungkinan penderita merasa dirinya adalah seekor hewan.

Pada periode tersebut, perilaku penderita akan tampak berubah. Mereka bisa melakukan sesuatu yang tidak biasa mereka lakukan. Perlu digarisbawahi, kepribadian ganda tidak berkaitan dengan suatu ritual budaya, seperti kesurupan.

2. Mengalami amnesia

Penderita alter ego kerap mengalami amnesia terhadap peristiwa tertentu di masa kecil atau masa remaja. Terutama kejadian yang membuat trauma.

Penderita juga bisa lupa kejadian yang baru berlangsung, informasi penting yang mendasar, kemampuan yang telah mereka miliki, bahkan mereka kadang bisa lupa bagaimana dia bisa sampai di suatu tempat.

Penanganan dan Pencegahan Kepribadian Ganda

Kepribadian ganda mungkin tidak disadari oleh penderitanya. Jika Anda melihat munculnya dua atau lebih kepribadian yang berbeda pada seseorang, coba ajak berkonsultasi ke dokter spesialis jiwa atau ke psikolog terlebih dahulu.

Deteksi dini dan penanganan yang tepat dibutuhkan untuk mencegah penderita melakukan hal yang bisa membahayakan dirinya maupun orang lain.

Salah satu pencegahan kepribadian ganda atau alter ego adalah menghindari situasi yang membuat penderita tertekan.

Jika seseorang mengalami kejadian yang membuatnya trauma, segera bawa ke dokter spesialis kejiwaan. Dokter akan membantunya untuk menyikapi ingatan traumatis itu dengan cara yang positif.




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads