Ngalam Mbois: Hobi Jadi Cuan, Bisnis Sepatu Lukis Helena Tembus Luar Negeri

Ngalam Mbois: Hobi Jadi Cuan, Bisnis Sepatu Lukis Helena Tembus Luar Negeri

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 14 Nov 2022 15:32 WIB
Ngalam mbois bisnis sepatu lukis
Helena saat melukis sepatu produksinya. (Foto: Dok. Helena Alfionitasari Suryawijaya)
Malang -

Helena Alfionitasari Suryawijaya berhasil membangun usaha sepatu lukis yang diberi nama 'Utapes Paint'. Tak tanggung-tanggung sepatu lukis buatan kodew asal Kota Malang ini telah tembus hingga luar negeri.

Bisnis sepatu lukis milik Helena sudah dirintis sejak dia duduk di bangku SMP pada 2014. Berawal dari kegemarannya melukis sejak kecil, kemudian dikembangkan melalui media sepatu, jaket, dan tas.

"Saat SMP kelas 2 ada guru kesenian yang menyarankan untuk mengembangkan hobi saya ke bisnis. Dari situ saya iseng melukis dengan menggunakan media sepatu, jaket, dan tas," ujar cewek yang akrab disapa Helen tersebut, Senin (14/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, hasil lukisan menggunakan media sepatu, jaket, dan tas ditawarkan Helen ke teman-teman sekolahnya. Ternyata banyak yang memberikan respons positif pada hasil karyanya, terutama untuk sepatu lukis.

"Terus dirasa temen-temen suka, mulai kepikiran untuk membuat bisnis sepatu lukis, jaket lukis, tas lukis. Tapi yang paling diminati memang sepatu lukis karena dari tahun ke tahun merek dan jenis sepatu semakin beragam," kata Helen.

ADVERTISEMENT

Helen lalu membuka gerai di rumahnya, di Jalan Candi Blok 5b/564 Kelurahan Karang Besuki, Sukun, Malang pada 2018. Setelah mendapat respons baik, Utapes Paint mulai dikenal dari mulut ke mulut maupun melalui media sosial. Bergulirnya waktu, pada 2021 sepatu lukis Helen mulai dilirik pasar luar negeri.

Ngalam mbois bisnis sepatu lukisHelena dengan sederet sepatu lukis hasil karyanya. Foto: Dok. Helena Alfionitasari Suryawijaya

"Itu awalnya tahun 2020 banyak anak Indonesia yang sekolah di luar negeri pesen sepatu lukis. Kemudian tahun 2021 dipasarkan ke luar negeri lewat forum dan banyak permintaan dari orang asing. Sejauh ini paling banyak dari Belanda dan Amerika yang pesen," terang gadis berusia 25 tahun ini.

Bulan November ini, Helen mendapat 30 pesanan sepatu lukis dari konsumennya di luar negeri. Kebanyakan, permintaan dari luar negeri adalah sepatu lukis bergambarkan tokoh kartun.

"Kartun kebanyakan, seperti Simpson, Harlequeen, dan lain-lain. Sepasang sepatu itu biasanya kita minta waktu selama 7 hari," kata mahasiswa semester akhir jurusan Seni Rupa di Universitas Negeri Malang (UM) itu.

Untuk di Indonesia sendiri, setiap tahun peminat sepatu lukis semakin banyak. Apalagi dukungan dari Kemenparekraf menaikkan produk-produk lokal, membuat banyak sepatu brand lokal bermunculan dan berdampak pada meningkatnya peminat sepatu lukis.

"Pak Sandiaga Uno ini lebih mendorong potensi lokal, jadi lebih barang-barang lokal dinaikkan, supaya kita nggak melulu ambil sepatu dari luar negeri. Banyak brand lokal sepatu bermunculan dan kebanyakan bahan dasarnya kanvas, nah itu peluang untuk kita," terangnya.

Sementara untuk sepatu lukis sendiri tidak perlu mendapatkan perawaran khusus, karena cat yang digunakan memang cukup baik. Untuk merawat sepatu lukis hanya perlu rutin membersihkan secara manual menggunakan sikat sepatu yang halus.

"Pokoknya sering dibersihkan, tapi secara manual, tidak menggunakan mesin cuci, karena kotoran itu juga bisa membuat lukisan di sepatu itu rusak dan warnanya pudar," tuturnya.

Harga sepatu lukis cukup bervariasi tergantung pada kesulitan gambar yang dibuat. Harga termurah untuk lukisan saja sekitar Rp 100 ribu.

"Jadi tergantung kerumitannya. Dari terendah Rp 100 ribu hingga jutaan. Jadi itu harga per desain aja, orang ke sini bisa bawa sepatu sendiri atau dari kita. Saya pernah buat paling sulit itu sepatu lukis harga realis dengan harga Rp 5 juta," ungkapnya.

Saat ini omzet usaha sepatu lukis Helen bisa mencapai Rp 6 juta per bulan. Sedangkan jika digabung dengan omzet usaha cuci sepatu dan reparasi sepatu, bisa mencapai Rp 10 juta-Rp 12 juta.

"Ya semoga Utapes Paint bisa berkembang dan usaha ini bisa menjadi motivasi anak muda mengembangkan ide kreatif untuk usaha. Sehingga, ekonomi bisa semakin meningkat dengan adanya usaha kreatif," tandasnya.




(abq/dte)


Hide Ads