Ngalam Mbois: Cerita Dua Pelajar SMKN 3 Malang Tembus Ajang Fesyen di Paris

Ngalam Mbois: Cerita Dua Pelajar SMKN 3 Malang Tembus Ajang Fesyen di Paris

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 31 Okt 2022 11:01 WIB
Veron karya tata busana dua siswa SMK Negeri 3 Malang sudah dipamerkan di event Front Row Paris
Karya busana siswa SMK Negeri 3 Malang yang menembus Paris (Foto: Dokumentasi SMK Negeri 3 Malang)
Malang - Kreativitas dua pelajar SMK Negeri 3 Malang patut diacungi jempol. Di usianya yang masih muda, karya tata busana sukses menembus ajang fesyen, Front Row Paris di Prancis awal September 2022 lalu.

Dua pelajar itu adalah Wang Sinley Viriya Jecynta, kelas 12 Desain Fashion dan Nadiah Atha Syakirah Ibrahim, kelas 11 Desain Fashion. Jecy dan Nadiah menjadi desainer dari SMK yang berangkat ke Paris bersama desainer profesional Indonesia.

Pada event itu, Jecy dan Nadiah mengangkat tema soal terasering di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Kontur terasering diaplikasikan pada potongan kain yang menjadi motif baju. Karya busana mereka dinamakan Veron.

"Kami namakan Veron, dalam bahasa latin yang artinya terasering. Konsep terasiring diaplikasikan ke dalam potongan kain, sehingga berbentuk tumpukan kain. Untuk warna kami ambil nuansa merah, hijau, hitam, dan cream," unkap Jecy, Senin (31/10/2022).

Selain konsep terasering, Jecy dan Nadiah membuat karya busana dengan tema kampung warna-warni. Paris tengah dalam musim panas saat mereka di sana. Momen itu, kemudian digunakan keduanya untuk memamerkan model busana untuk musim dingin. Setidaknya ada lima model busana yang dibawa.

"Kami membuat lima busana untuk musim dingin," tambah Jecy.

Veron karya tata busana dua siswa SMK Negeri 3 Malang sudah dipamerkan di event Front Row ParisVeron karya tata busana dua siswa SMK Negeri 3 Malang sudah dipamerkan di event Front Row Paris Foto: Dokumentasi SMK Negeri 3 Malang

Kegiatan mereka dibiayai oleh Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata Kemendikbudristek. Bisa terbang ke Paris, apalagi membawa karya busana mereka, menjadi hal yang cukup membanggakan bagi Jecy dan Nadiah. Itu juga momen pertama bagi keduanya bisa bepergian ke luar negeri.

"Kalau ditanya perasaan, ya senang sekali. Soalnya pertama kali ke luar negeri," tutur Jecy.

Begitu juga dengan Nadiah. Dirinya mengatakan hal yang sama. Menurutnya, ia bisa mengambil banyak pembelajaran di pusat mode dunia itu.

Perjalanan ke Prancis cukup lama, sehingga memang melelahkan. Tapi terbayar dengan kesuksesan yang ada. Nadiah mengatakan, busana musim dingin yang mereka rancang banyak diminati. Tapi karena masih dibuat show, maka tidak dijual.

"Saat ditanya di sana, kami sampaikan bahwa karya kami hanya berupa prototipe, belum diproduksi massal. Sangat senang bisa ke Paris, karena baru sekali ini ke luar negeri," kata Nadiah.

Bagi SMK Negeri 3 Malang, kreativitas Jecy dan Nadiah telah membawa harum nama pendidikan vokasi dan Kota Malang pada khususnya. Terakhir, Jecy dan Nadiah membawa karya busana mereka di ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang digelar pekan ketiga Oktober 2022 ini.

Guru pembimbing tata busana SMK Negeri 3, Ana Isro Illiani mengatakan, dalam ajang JMFW kedua anak didiknya menampilkan enam busana bertema veron. Di event itu, terdapat 10 lembaga pendidikan yang turut berkontribusi, 6 di antaranya SMK dan 4 akademi.

"SMKN 3 Malang menjadi satu dari 6 sekolah yang ikut peragaan busana. Sesuai permintaan, kita menampilkan 6 look atau busana. Saat tampil kita ada di urutan terakhir, itu yang membanggakan, karena biasanya kalau posisi terakhir dalam suatu show adalah puncaknya," ucap Ana.


(hil/dte)


Hide Ads