Banjir Bandang melanda 2 desa di Kecamatan Dander, Bojonegoro. Hingga pukul 19.30 WIB, banjir masih menggenangi jalan dan permukiman penduduk.
Kades Kunci Marwi menyatakan bahwa banjir kiriman dari hutan sebelah desa itu terjadi sebelum Magrib. Banjir itu mengalir ke jalan, pemukiman, dan sungai.
"Banjir bandang terjadi sebelum Magrib tadi hingga saat ini. Tapi sudah pelan-pelan mulai surut. Banjir ini karena air kiriman (dari) hutan di sebelah desa," ujarnya kepada detikJatim, Jumat (11/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat banjir terjadi petang tadi, ketinggian air di jalan desa tersebut sempat mencapai 1 meter. Sedangkan di dalam rumah warga ketinggian air mencapai 20 hingga 40 cm.
Ada sebanyak 500 Kepala keluarga terdampak banjir bandang di Desa Kunci. Banjir itu meliputi RT 03 hingga RT 15 Dusun Kunci, dan RT 22 dan RT 23 di Dusun Nggondang.
Tidak hanya di Desa Kunci, banjir bandang juga mampir ke Desa Sumberarum. Kades Sumberarum Sugeng menuturkan banjir menggenangi permukiman warga dan jalan desa.
"Iya banjir. Ada pemukiman warga yang kebanjiran. Ini kayak langganan tiap tahun kalau musim hujan, karena di sebelah jalan raya yang dekat jembatan itu tidak ada saluran airnya. Jadi air nyebrang ke permukiman," kata Sugeng.
Warga desa sumberarum yang rumahnya tergenang sudah berusaha mengevakuasi barang-barangnya ke atas meja atau lemari agar tidak terkena banjir.
Warga desa sekitar Hutan Jati Dader ini berharap adanya perhatian serius dari pemerintah di Kota Minyak dengan APBD mencapai triliunan rupiah tersebut.
Seorang warga setempat bernama Agus mengatakan banjir di desanya terjadi setiap tahun. Ia pun menilai tidak ada perhatian lebih dari Pemerintah Bojonegoro.
"Sebenarnya ini sudah setiap tahun. Tapi belum ada perhatian lebih dari pemerintah agar tidak banjir lagi. Uang Bojonegoro ini, kan, triliunan. Pasti bisa kalau mau," ujar Agus.
(dpe/iwd)