Gerindra Tolak Usulan Minta Maaf ke Soekarno, Hasto: Korban De-Soekarnoisasi

Gerindra Tolak Usulan Minta Maaf ke Soekarno, Hasto: Korban De-Soekarnoisasi

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 11 Nov 2022 14:26 WIB
Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

PDIP menilai perlunya proses rehabilitasi atas nama baik Presiden pertama RI Soekarno, sehingga negara melalui pemerintah diminta meminta maaf. Namun, usulan itu ditolak oleh Gerindra.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, negara tak perlu meminta maaf kepada Soekarno. Senada, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond J Mahesa juga tidak setuju.

Merespons adanya pihak yang menolak usulan itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menduga, mereka yang menolak usulan tersebut, disebutnya menjadi korban De-Soekarnoisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka yang punya pendapat yang berbeda biasanya menjadi korban De-Soekarnoisasi, karena tidak memahami," kata Hasto di Surabaya, Jumat (11/11/2022).

Hasto membeberkan, bagaimana dunia masih mengakui pemikiran dari Bung Karno. Bahkan, di beberapa negara, terdapat monumen Bung Karno. Hasto mencontohkan di Benua Afrika.

ADVERTISEMENT

"Kita melihat apa yang disampaikan di dalam konferensi Asia Afrika aja, non-aligned movement, itu begitu banyak negara digerakkan oleh insipirasi dari pemikiran Bung Karno," ungkapnya.

"Dan pemikiran itu masih sangat relevan. Bahkan di Maroko, Tunisia, Aljazair kemudian Pakistan itu ada monumen Bung Karno. Bung Karno menjadi pendekar dan pembebas serta pahlawan bangsa-bangsa Islam. Belum kepeloporannya di dalam membangun tata dunia baru," sambungnya.

Hasto juga menyampaikan, dalam pertemuannya bersama akademisi dari berbagai dunia di Unair hari ini, semua masih mengakui pemikiran Soekarno.

"Dari 33 akademisi ini tadi kan semua masih mengakui pemikiran Bung Karno yang masih relevan sampai sekarang bagi tata dunia baru dan jadi inspirasi untuk didorong. Sehingga membangunkan suatu kepemimpinan baru atas gagasan Bung Karno bagi dunia," tandasnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads