Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto habis-habisan menyindir Wagub Jatim Emil Dardak soal komunikasi yang tak klop dengan sejumlah kepada daerah asal PDIP. Setelah menyindir Emil, Hastro justru bertemu dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di rumah dinas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Apa sebenarnya tujuan Hasto?
Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menyebut, relasi Khofifah-Eri sangat harmonis. Surokim menduga, Hasto sengaja menyindir Emil dan berupaya membangun koalisi Pilgub Jatim. Hasto berusaha memasang kader PDIP sebagai wakil Khofifah di Pilgub Jatim 2024 mendatang.
"Karena pertemuan tertutup, ya yang tahu ya mereka bertiga. Kita kan hanya bisa menebak-nebak dari sinyal-sinyal yang muncul di permukaan," kata Surokim kepada detikJatim, Jumat (11/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sinyal-sinyal tipis pembicaraan seputar keberhasilan Mas Eri membangun Kota Surabaya dan cara Mas Hasto menyerang, secara tidak langsung ke Mas Emil bisa jadi adalah bagian dari strategi untuk mendekatkan keduanya (Khofifah-Eri) di Pilkada Jatim 2024," sambungnya.
Menurut Surokim, relasi antara Khofifah dan Eri Cahyadi klop. Keduanya, kata Surokim, menunjukkan kebersamaan dalam membangun Jatim dan Kota Surabaya.
"Keduanya selalu rukun, seiring sejalan dan saling menguatkan dalam tugas-tugas pemerintahan. Keduanya punya kesamaan frekuensi sebagai kepala daerah. Itu juga bisa menjadi modal baik untuk keduanya di 2024," katanya.
PDIP, lanjut Surokim, juga ingin menang di Pilgub Jatim 2024. Mereka selalu kalah dalam tiga edisi pilkada terakhir.
"Apalagi PDIP, dalam hal ini melalui Mas Hasto, tentu berkepentingan agar bisa sukses dan bisa berhasil dalam Pilkada Jatim setelah sekian lama belum berhasil menang di pilkada Jatim," sambungnya.
Peneliti Senior SSC menyebut, PDIP sedang melihat peluang untuk tahun 2024, khususnya Pilgub Jatim. Sebab, PDIP masih penasaran memenangkan Pilgub Jatim.
"Kali ini PDIP melihat peluang dan kesempatan untuk bisa menjajaki peluang menduetkan pasangan ini ke 2024, kalau Bu Khofifah tidak maju pilpres 2024. PDIP pasti penasaran dengan Pilkada Jatim, apalagi di parlemen mereka bisa dikatakan cukup berhasil, tinggal di Pilkada Jatim saja yang masih membuat PDIP penasaran," ungkapnya.
Menurut Surokim, pilihan PDIP menempatkan kadernya sebagai cawagub Jatim cukup cerdik. Sebab, hal itu akan makin memperkuat posisi PDIP di Jatim.
"Pilihan PDIP untuk menggandeng Bu Khofifah incumbent dan menggandengkan dengan kader PDIP yang kepala daerah utama di Jatim dalam Pilkada Jatim 2024 menurut saya cerdik dan strategis untuk menguatkan posisi PDIP di Jatim," tandasnya.
Simak video 'PDI Perjuangan Teratas di Survei Elektabilitas Partai, Disusul Partai Gerindra':