Gunung Semeru mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) sejauh 4,5 kilometer ke arah Besuk Kobokan pada Rabu (9/11). Kini, aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa ini terpantau masih fluktuatif.
Berdasarkan laporan periodik Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru periode 10 November 2022 pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, Gunung Semeru telah mengalami 20 kali letusan. Selain itu, Semeru juga mengalami gempa vulkanik sebanyak satu kali dan gempa tektonik jauh satu kali.
Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih di level 3 atau siaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga saat ini status Gunung Semeru masih siaga. Aktivitas Gunung Semeru yang menonjol masih nihil," ujar Kalaksa BPBD kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi kepada detikJatim, Kamis (10/11/2022).
BPBD Lumajang juga terus mengimbau warga yang bermukim di kaki Gunung Semeru agar selalu waspada dan tidak beraktivitas di sisi tenggara curah kobokan atau 13 KM dari puncak Gunung Semeru.
Warga diminta menjauhi jalur aliran lahar sejauh 500 meter dari sungai.
"Kita mengimbau kepada masyarakat agar tidak beraktivitas sejauh 13 km dari Puncak Semeru, serta 500 meter tepi sungai Besuk Kobokan," terang Patria.
Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang hingga Besuk Sat.
(hil/fat)