Respons Hasto Soal Kubu di PDIP: Fitnah-Memecah Belah Tak Perlu Diseriusi

Respons Hasto Soal Kubu di PDIP: Fitnah-Memecah Belah Tak Perlu Diseriusi

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 09 Nov 2022 21:21 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Surabaya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah adanya kubu-kubuan di PDIP. Isu itu sebelumnya ditudingkan oleh elite Partai Demokrat Andi Arief.

"Begini lho PDIP kalau disurvei kan tertinggi. Di Amerika Serikat ini kan ada pembatasan-pembatasan. Kita ini ada orang Indonesia berpikir demokrasi ala barat, (bahwa) politik itu persaingan habis-habisan," ujar Hasto kepada awak media di Surabaya, Rabu (9/11/2022).

Hasto menyebut ada pihak yang tidak suka ketika elektabilitas PDIP di hasil-hasil survei masih tinggi, lantas kemudian memunculkan isu perpecahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah ketika melihat elektoral PDIP tertinggi, maka muncul politik devide et impera. Sepertinya ada kubu-kubuan, nggak ada kubu-kubuan di partai karena tugas saya sebagai Sekjen bagaimana menjabarkan arahan Bu Mega melakukan konsolidasi," tegasnya.

Menurut Hasto, ada lima perspektif konsolidasi yang ia lakukan di dalam internal PDIP. Konsolidasi ini sesuai arahan aturan partai.

ADVERTISEMENT

"Kita ada lima perspektif konsolidasi, pertama perspektif ideologi. Kemudian perspektif organisasi, ketiga perspektif politik, kader, dan sumber daya. Dan kita punya emotional bonding dengan Bung Karno, Bu Mega sehingga partai membangun kultur dengan lima konsolidasi ini, hadir sebagai kekuatan solid, tapi solid yang bergerak," bebernya.

Hasto enggan menanggapi secara serius apa yang dituduhkan Andi Arief. Baginya, hal itu hanya fitnah dan memecah belah.

"Jadi ketika ada yang mengatakan itu, ya itu bagian dari kontestasi lah antar partai. Kalau Pak Jokowi kan puji-puji antar partai politik, untuk membangun komunikasi yang kondusif. Persaingannya dengan prestasi, bukan dengan fitnah dan isu memecah belah. Itu tidak perlu ditanggapi serius, tidak perlu diseriusi," tandas Hasto.




(dpe/iwd)


Hide Ads