.webp)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak tergesa-gesa dalam mengumumkan nama Capres-Cawapres yang akan diusung di Pemilu 2024.
"Yang mengumumkan Bu Mega. Kan kalau menyangkut pemimpin nasional, pemimpin rakyat yang disiapkan dengan baik, dan pemimpin mampu memikul tanggung jawab bagi masa depan, Bu Mega itu mengumumkannya kan tidak kejar tayang," kata Hasto kepada awak media di Surabaya, Rabu (9/11/2022).
Hasto menyebut tipikal Megawati bukanlah seorang yang gampang panik ataupun gagap. Ia mencontohkan ada capres yang buru-buru diumumkan karena ada kabar masalah hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu dengar informasi ada masalah hukum, lalu tiba-tiba diumumkan, bukan gitu (tipikal) Bu Mega," imbuhnya.
Hasto mengatakan Megawati mengumumkan sosok Capres dengan berbagai pertimbangan yang matang dan melihat tantangan bangsa Indonesia ke depan.
"Bu Mega mengumumkan dengan jernih, dengan pertimbangan, memohon petunjuk dari Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT. Juga dengan melihat apa yang menjadi harapan rakyat, tantangan bangsa, negara kemudian juga dengan melihat seluruh suasana kebatinan itu," katanya.
"Bagaimana desain di masa depan, dan tantangan yang harus dijawab, baru ditentukan pemimpinnya," sambungnya.
Hasto menyebut PDIP tidak akan mengumumkan Capres pada tahun 2022 ini. Yang pasti ada momentumnya. "Ya nanti lah (soal pengumuman Capres)," tambahnya.
Ditanya siapa yang diusung PDIP apakah Ganjar atau Puan, Hasto menyerahkan keputusan ke Ketum Megawati. Pihaknya juga membantah PDIP nanti akan mengusung Capres pada detik-detik terakhir pendaftaran.
"PDIP bukan last minute, kita 2014 duluan menetapkan Pak Jokowi sebelum Pileg berlangsung. Di dalam peristiwa Pemilu, penetapan Cagub kita sering duluan. Yang harus dilihat momentumnya dan pertimbangan strategis dalam mengumumkan capres, cawapres tersebut," katanya.
"Cak Lontong aja mengingatkan di acara Perindo kemarin, jangan sampai Capres yang diumumkan, malah nanti jadi Cawapres," lanjutnya.
Hasto menegaskan, PDIP akan mempertimbangkan secara matang Capres yang diusung. Sebab, pemimpin nasional sangat strategis.
"Dalam Kongres memberi mandat ke Bu Megawati, jadi tunggu saja (pengumumannya)," tandasnya.
(dpe/iwd)
