Hasto Sindir Capres yang Enggan Bangun Jakarta Berkesinambungan

Hasto Sindir Capres yang Enggan Bangun Jakarta Berkesinambungan

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 09 Nov 2022 20:25 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Surabaya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Faiq Azmi/detikJatim
Surabaya -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memuji kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi di Kota Surabaya yang mau melanjutkan hal baik dari pemimpin sebelumnya. Hasto juga menyinggung sosok Capres NasDem yang enggan melanjutkan kepemimpinan sebelumnya.

Awalnya, Hasto ditanya soal rencana PDIP koalisi dengan parpol lain atau maju sendiri di Pilpres 2024.

"Politik ini dinamis bagi PDIP, saya sebutkan tadi bahwa tahun 1955 kita jadi pemimpin di antara bangsa-bangsa Asia-Afrika. Kita menunjukkan pengaruhnya bagi dunia, Indonesia negara besar dengan ideologi Pancasila, dengan semangat gotong royong, maka bagi PDIP semangat gotong royong itu kita depankan," ujar Hasto kepada awak media di Surabaya, Rabu (9/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecuali kita hormati bagi parpol yang punya posisi politik berbeda, ya contohnya PKS, Demokrat kan punya posisi politik berbeda. Lihat saja keputusan-keputusan di pemerintah, kan mereka menjadi kekuatan penyeimbang ya atau bahasa lainnya juga menjadi kekuatan oposisi, seperti itu ya kita hormati. Demokrasi memerlukan kekuatan penyeimbang itu. Maka PDIP menghormati pilihan mereka, pilihan PKS, Demokrat, dan menghormati pilihan NasDem yang telah mendukung Pak Anies (Baswedan)," sambung Hasto.

Hasto kemudian menyebut PDIP memiliki rekam jejak berbeda soal mengusung Capres 2024. Utamanya terkait kinerja figur yang akan diusung.

ADVERTISEMENT

"Nah PDIP memiliki rekam jejak yang berbeda, saat itu kan Pak Anies mengusung politik identitas. Tetapi bukan itu hal yang utama, yang utama bagaimana kinerjanya, apakah yang dilakukan Jokowi-Ahok, dilanjutkan Ahok-Djarot. (Sekarang) yang baik-baik apa dilanjutkan? (di Jakarta). Kan kemudian tidak ada kesinambungan," jelasnya.

Hasto lalu mencontohkan pemimpin di Kota Surabaya yang berhasil melanjutkan pembangunan dengan baik dari pemimpin-pemimpin sebelumnya.

"Beda dengan Kota Surabaya, apa yang dilakukan dulu dilakukan Bambang DH, lalu berkesinambungan dengan Bu Risma dan sekarang Mas Eri. Sesuatu kesinambungan, bahwa Surabaya jadi contoh soal kesinambungan kepemimpinan," kata Hasto.

Hasto berharap pemimpin Indonesia yang akan datang bisa melanjutkan kepemimpinan Jokowi dan bukan antitesa dari Jokowi.

"Dan kita berharap ada kesinambungan dari Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi dan ke depan. Kalau di level DKI Jakarta aja gak ada kesinambungan, bagaimana di level nasional," tandas Hasto.




(faa/iwd)


Hide Ads