Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi santai soal pernyataan Jokowi ke Prabowo. Sebelumnya, Jokowi sempat mengatakan 'giliran Prabowo' saat menghadiri ulang tahun Perindo.
"Jadi kebetulan saya kan di Perindo, diawali pidato Pak Hary Tanoe menanyakan ke Pak Jokowi resep bisa menang terus bagaimana? Lalu Pak Jokowi menjelaskan termasuk menang pilpres dua kali, lalu di situ ada Pak Prabowo. Saat itu kontestasinya kan dengan Pak Prabowo. Lalu Pak Jokowi menyapa Pak Prabowo di situ, lalu mengatakan menang pilpres dua kalau selanjutnya jatah Pak Prabowo," kata Hasto di Surabaya saat jumpa dengan awak media, Rabu (9/11/2022) sore.
"Yang dilakukan Pak Jokowi kita lihat dari sisi di antara pemimpin biasa lah, satu dengan yang lain, itu aja," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hasto, wajar-wajar saja apa yang diucapkan Jokowi. Hal ini sebagai bentuk pertemanan dan saling menguatkan satu sama lain.
"Itu kan kalau kita lihat komunikasi pemimpin, semua pemimpin ini kan sebelumnya Pak Jokowi menegaskan pentingnya antarpartai saling memuji. Kita membangun harapan jangan sampai kontestasi dalam tahun politik ini memiliki dampak negatif. Harus kita tingkatkan kualitas demokrasi kita," jelasnya.
Bagi PDIP, saling memuji merupakan hal yang biasa. Tetapi, soal pemimpin utamanya Presiden adalah kewenangan rakyat yang memilih bukan tunjuk-menunjuk.
"Jadi bagi PDIP ya itu bagian lah dari upaya untuk saling memuji di antara pemimpin, saling memberi harapan. Tapi semuanya kan tahu pemilu, pemimpin, presiden itu kan bukan jatah menjatah, tetapi melalui hasil proses pemilu," tandasnya.
(hil/dte)