Yuk Kenalan dengan Srikandi Operator Alat Berat Tambang Emas di Banyuwangi

Yuk Kenalan dengan Srikandi Operator Alat Berat Tambang Emas di Banyuwangi

Ardian Fanani - detikJatim
Rabu, 09 Nov 2022 15:23 WIB
Srikandi operator alat berat tambang emas PT BSI di Banyuwangi
Srikandi operator alat berat tambang emas PT BSI di Banyuwangi (Dok PT. BSI Banyuwangi)

"Walaupun satu kru hanya ada satu perempuan, mereka bisa menciptakan suasana kerja yang sangat hangat penuh kekeluargaan," katanya.

Pekerjaan operator di PT BSI sendiri dibagi menjadi tiga kru. Setiap kru terdiri atas 70 hingga 75 orang. Semuanya laki-laki kecuali tiga operator perempuan alumni program Green Operator Training.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak menjadi operator, Ella merasa keterampilan dan pengetahuannya tentang dunia tambang terus bertambah. Wawasannya semakin terbuka karena bisa bersosialisasi dengan banyak orang dari berbagai suku.

"Para senior selalu memberi support yang baik, arahan yang membangun, contohnya yaitu bagaimana menyikapi keadaan yang baru, saya diajari untuk tetap tenang, fokus, dan tentu hati-hati," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Baik Desynta maupun Ella mengaku bangga dengan pekerjaannya ini. Sebab selain bisa membantu perekonomian keluarga, kedua juga bersyukur mendapat kepercayaan dari pihak perusahaan. Mereka pun sepakat bahwa stigma pekerjaan tambang hanya untuk laki-laki tak selamanya benar.

Senior Manager External Affairs PT BSI, Bambang Wijonarko menjelaskan, program Green Operator Training merupakan salah satu kebijakan strategis bagi perusahaan. Sebab kebijakan ini juga mampu memberdayakan masyarakat sekitar.

"Karena menjadi bagian dari pengembangan sumber daya manusia di sekitar lokasi tambang sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Kita berharap tanggung jawab sosial perusahaan berdampak positif bagi masyarakat," jelasnya.

Menurut Bambang, program sosial perusahaan diwujudkan dalam delapan bidang pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM), yaitu pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial dan budaya, lingkungan, kelembagaan komunitas, dan infrastruktur.

"Sepanjang 2021, BSI mengeluarkan Rp 35 miliar rupiah lebih untuk realisasi program-program PPM," kata Bambang.

Program-program PPM masih terus berjalan hingga hari ini. Selain melaksanakan program-program regular, tim dari perusahaan sedang menyelesaikan program-program khusus, seperti pembangunan jalan, bedah rumah, pemasangan lampu penerangan jalan, hingga dukungan terhadap pedagang mikro di areal wisata sekitar perusahaan.


(abq/iwd)


Hide Ads