Tim Greenpeace Indonesia yang melintas di Kota Probolinggo mendapat penghadangan dan pengusiran dari sejumlah orang yang menamakan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tapal Kuda Nusantara. Aksi itu diketahui terjadi pada Senin (7/11).
Terkait aksi penghadangan dan pengusiran aktivis Greenpeace, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sabani mengaku belum menerima laporan dari Greenpeace.
"Saya dari hari Minggu di Banyuwangi ada giat pengamanan KTT G20 Saya cek ke anggota di kantor tidak ada laporan dari masyarakat atau LSM Green Peace, terkait aksi penghadangan dan pengusiran" ujar Wadi, Selasa (8/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi penghadangan dan pengusiran yang dialami tim pesepeda Chasing The Shadow Greenpeace itu terjadi di home stay di Jalan Suroyo, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan.
Bambang, petugas jaga home stay Suroyo mengatakan aksi penghadangan dan pengusiran saat para aktivis tersebut akan berisitirahat di kamar 10. Para aktivis lingkungan hidup itu menyewa kamar melalui aplikasi.
"Kejadian sekitar 1 jam, puluhan orang datang dari anggota LSM Tapal Kuda Nusantara, tidak ada adu fisik dalam aksi kemarin cuma adu mulut, dan dari anggota Greenpeace disuruh membuat surat pernyataan untuk mengurungkan niatnya (ke Bali)," jelas Bambang.
"Saat menulis surat pernyataan itu disaksikan anggota LSM, salah satu anggota dari Greenpeace mengatakan intimidasi sudah sejak dari Semarang Jawa Tengah," tutur Bambang.
Anggota LSM di Kota Probolinggo itu berdalih, mereka mengusir karena menilai aktivis Greenpeace hanya akan mengganggu KTT G20 di Bali yang akan di gelar tanggal 15-16 November 2022 mendatang.
(abq/iwd)