Kisah Pasutri Lansia Korban Banjir Banyuwangi yang Selamat Berkat Pohon Pisang

Kisah Pasutri Lansia Korban Banjir Banyuwangi yang Selamat Berkat Pohon Pisang

Ardian Fanani - detikJatim
Selasa, 08 Nov 2022 18:21 WIB
Sujiyono dan Sumiyati, pasutri lansia yang menjadi korban selamat banjir Kalibaru, Banyuwangi
Sujiyono dan Sumiyati, pasutri lansia yang menjadi korban selamat banjir Kalibaru, Banyuwangi. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Kisah menyentuh diceritakan pasangan suami istri korban banjir bandang di Desa Kalibaru, Banyuwangi. Sujiyono (60) dan Sumiyati (59), warga Dusun Krajan, Desa Kalibaru Kulon, berhasil lolos dari maut.

Ketika banjir bandang menerjang Kalibaru, rumah mereka yang berada tepat di bantaran Sungai Yas menjadi sasaran empuk. Rumahnya tergulung banjir, Sujiyono dan Sumiyati tak sempat kabur sehingga turut terbawa arus.

Ajaibnya, kedua pasangan itu selamat berkat pohon pisang yang berjarak sekitar lima meter dari rumahnya. Pasutri yang sehari-hari berprofesi sebagai pemulung itu bertahan dengan menggenggam pohon pisang itu hingga selamat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tangan istri tak pegang erat saat kami terseret arus air. Pas lihat di depan, ada pohon pisang yang bisa tak jadikan pegangan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).

Sujiyono menceritakan bahwa dirinya dan istrinya sempat berada di dalam gulungan arus air bah selama kurang lebih lima menit. Pada momen itu, tangan sang istri tak sedetik pun ia lepaskan.

ADVERTISEMENT

Begitu mampu menggapai batang pohon pisang, kedua tangan Sujiono menjadi penentu keselamatan mereka berdua. Satu berpegangan kuat pada batang pisang, lainnya sekuat tenaga menggenggam erat tangan istrinya agar tak terlepas.

Pada detik-detik yang mencekam itu Sujiono menyadari bila dia melepaskan salah satu genggaman tangannya maka besar kemungkinan istrinya hanyut terbawa arus, atau dia dan istrinya sama-sama hanyut menuju maut.

"Genggaman tangannya (istri) sempat hampir lepas. Terus saya tarik lagi hingga pegangan itu kuat kembali," ungkapnya. "Pokoknya istri harus selamat!"

Sembari berpegangan kuat itulah dia dan istrinya terus berteriak meminta tolong. Beruntung ada tetangganya yang mendengar teriakan itu hingga berupaya menarik mereka keluar dari derasnya arus banjir hingga lolos dari maut.

Dengan bantuan tali, para tetangga berhasil mengevakuasi kedua sejoli itu ke tempat lebih tinggi. Sujiyono sangat bersyukur. Seandainya saat itu istrinya sampai terlepas, dia mengaku tidak akan rela.

Sujiyono memilih lebih baik ikut menghanyutkan diri terbawa arus ketimbang selamat seorang diri. Sebab, baginya, Sumiyati layaknya napas yang telah menghidupinya selama 40 tahun.




(dpe/iwd)


Hide Ads