Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendorong upaya penyelesaian Jalur Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi. Hal ini menyusul sering terjadinya bencana tanah longsor di wilayah Gunung Gumitir.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mendukung penyelesaian dan tersambungnya JLS antara Banyuwangi dan Jember.
Sebab dalam beberapa bulan ini, beberapa titik longsor di pegunungan Gumitir kerap terjadi. JLS ini dirasa sangat dibutuhkan untuk menjadi alternatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalan ini memang diharapkan dapat mengurangi beban jalur eksisting khususnya di Pulau Jawa," kata Emil kepada detikJatim, Senin (7/11/2022).
Namun pembangunan jalur Pansela merupakan program nasional tercantum dalam Perpres no 80 tahun 2019. Pihaknya meyakini bahwa proses pembangunan itu akan dituntaskan oleh Pemerintah Pusat.
Namun yang perlu disadari, kata Emil, pemerintah saat ini masih berupaya memulihkan diri pasca pandemi COVID-19.
Mungkin akan sedikit berpengaruh namun tidak akan menggagalkan proses pembangunan jalan alternatif ini.
"Kami meyakini ada itikad baik untuk menuntaskan itu. Pasca pandemi pemerintah juga mulai menggenjot belanja infrastruktur," ujarnya.
Di Banyuwangi pembangunan masih terhenti di daerah Glenmore. Emil menyebut sementara masih terkendala pembebasan lahan.
"Ada beberapa segmen yang lahannya masih perlu dibebaskan, kami sudah komunikasi sudah sejak dulu masih zaman Bupati Anas. Ya nanti bakal ada alternatif diperpanjang hingga sisi pesisir dan bisa segera tersambung dengan yang di Jember," tegasnya.
Hujan deras di Jalur Gumitir menyebabkan tanah longsor dan pohon tumbang pada Minggu (6/11/2022).
Dari data yang dihimpun detikJatim, ini adalah kali ketiga longsor terjadi di Gumitir selama 2 bulan terakhir. Tingginya curah hujan menjadi pemicu jalur tersebut longsor.
Jalur tersebut kerap macet karena kondisi jalan yang berliku. Selain itu, setiap ada kendaraan mogok, sudah dipastikan jalur tersebut mengalami buka tutup.
(dpe/iwd)