.webp)
Kemeriahan Parade Soerabaja Djoeang memperingati Hari Pahlawan di Tugu Pahlawan Surabaya. Peserta aksi teatrikal tampak gagah memperagakan satu per satu para pejuang memperebutkan kemerdekaan RI.
Mereka terlihat kompak dengan atraksi-atraksi yang memukau penonton yang berdiri di kiri dan kanan jalan. Warga tampak tumplek blek di kawasan Tugu Pahlawan. Bagaimana tidak, sebelumnya tahun 2021 menjadi tahun kedua peringatan Hari Pahlawan di Surabaya tidak digelar meriah karena masih dalam keadaan pandemi.
Namun tahun 2022 ini, warga tampak mengobati kerinduannya. Mereka bisa leluasa melihat aksi pria dan wanita menjadi sosok pejuang dan memberontak para sekutu dalam pertempuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu per satu adegan suara tembakan saling bersahutan dari pejuang di Surabaya dengan para sekutu yang hendak merebut kemerdekaan, terdengar memekakkan telinga. Sekejab hampir semua mata melihat tanpa berkedip saat pejuang bertempur mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
 Kemeriahan Parade Soerabaja Djoeang/ Foto: Esti Widiyana |
Korban-korban berjatuhan dan Surabaya berhasil melawan sekutu. Puisi perjuangan pahlawan pada 10 November 1945 dibacakan dengan begitu haru. Apalagi beberapa veteran asal Surabaya membawa bendera sang merah putih.
Salah satu warga yang sengaja datang dari Kabupaten Lamongan, Desi (30) mengaku rela jauh-jauh datang ke Surabaya untuk melihat Parade Soerabaja Djoeang di Jalan Pahlawan. Ia ingin melihat langsung bagaimana pertempuran 10 November di Surabaya.
"Luar biasa sekali aksinya. Kita juga jauh dari Lamongan hanya untuk lihat teatrikal perjuangan para pahlawan. Meriah sekali. Tadi sampai Surabaya jam 07.10 WIB, sudah penuh warga," kata Desi kepada detikJatim, Minggu (6/11/2022).
Yang tak kalah ditunggu, menurut dia, aksi teatrikal dan drum band. Tapi pas drama ngga bisa lihat jelas dari depan, karena telat datang," jelasnya.
 Kemeriahan Parade Soerabaja Djoeang/ Foto: Esti Widiyana |
Via (25) warga Rungkut Surabaya mengaku sempat tidak bisa berkedip saat para pejuang harus bergulingan melawan sekutu dan terdengar suara tembakan.
"Keren banget, bagus sekali. Puisinya juga bikin nyesek. Waktu dimulai pertama aksi teatrikal sangat tegang, apalagi ada tembakan-tembakan. Sampai terharu saya melihat perjuangan para pahlawan dulu. Sampai nangis tadi," tegasnya.
Sementara itu parade Soerabaja Djoeang dilanjutkan dengan longmarch mulai Tugu Pahlawan melewati Siola, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Alun-Alun Suroboyo dan berakhir di Balai Kota Surabaya.
(esw/fat)
