Sejumlah warga Krikilan, Glenmore, Banyuwangi berdatangan sejak Jumat pagi ke TPU Embah Besar usai banjir bandang. Mereka ingin memastikan makam keluarganya aman.
Beberapa di antara mereka terlihat sedih karena makam keluarga mereka tercerai-berai. Bahkan sejumlah jenazah tidak lagi ditemukan di liang lahatnya.
Salah satunya adalah Salam (53), warga setempat. Dia datang ke TPU mencari makam keponakannya yang dimakamkan di pinggir sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lokasinya memang di pinggir sungai. Tapi sudah tidak ada. Ini masih saya cari," ujarnya kepada detikJatim, Jumat (4/11/2022).
Setelah lelah mencari makam keponakannya, Salam pun menyerah. Jenazah maupun nisan keponakan yang dimakamkan 2 tahun lalu telah raib.
"Mungkin sudah hanyut. Sedih juga. Dia keponakan saya yang paling saya sayangi," katanya.
Salam menceritakan, sebelumnya dia juga menemui salah satu keluarga yang datang mencari jasad atau kain kafan di makam keluarganya.
"Tadi orangnya menangis karena tidak menemukan jasad ataupun kain kafan di makam keluarganya," jelasnya.
Melihat luasan area makam yang tergerus, Salam menyebut, tidak sedikit makam yang terbawa luapan Air sungai. Sebab, makam di TPU itu relatif cukup rapat.
"Sekitar puluhan makam yang tergerus sungai," katanya.
Lain halnya dengan Jumaah (49) yang datang ke makam itu bersama istrinya. Dia bisa menemukan makam ibunya yang letaknya lebih tinggi dari makam kebanyakan.
"Begitu mendengar kabar ada makam yang tergerus luapan sungai saya langsung ke kuburan. Alhamdulillah, makam Ibu dan Bapaknya istri saya aman," jelasnya.
Jumaah menyatakan, area makam yang tergerus itu awalnya rata dengan area makam yang saat ini masih ada. Sehingga dia meyakini makam yang hanyut cukup banyak.
"Yang hilang puluhan makam, ini rapat makamnya," katanya.
(dpe/iwd)